Corak teologis dalam ilmu, mengarah pada tujuan tertentu
karena para ilmuan dalam melakukan aktivitas ilmiah mempunyai tujuan-tujuan
yang ingin dicapai. Ilmu melayani suatu tujuan tertentu yang diinginkan oleh
setiap ilmuwan. Dengan demikian, ilmu adalah aktivitas manusiawi yang
bertujuan, dan tujuan tersebut sesuai dengan masing-masing praktisi disiplin
ilmu. Tujuan ilmu itu dapat bermacam-macam sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
masing-masing ilmuan.
Dalam hal ini terjadilah kejamakan dan kenekaragaman
tujuan karena masing-masing ilmuwan merumuskan sesuatu tujuan yang berbeda satu
sama lain. Pendapat-pendapat yang berlainan dari berbagai ilmuwan atau filsuf
tetnang ilmu tersebut dapat dikutipkan di bawah ini.
a.
Pernyataan
Robert Ackermann
“Kadang-kadang dikatakan bahwa tujuan ilmu ialah
mengendalikan alam, dan kadang-kadang ialah untuk memahami alam.
b.
Pernyataan
Francois Bacon
“Tujuan sah dan senyatanya dari ilmu-ilmu adalah
sumbangan terhadap hidup manusia dengan ciptaan-ciptaan baru dan kekayaan.
c.
Pernyataan
Jacob Bronowski
“Tujuan ilmun ialah menemukan apa yang benar mengenai
dunia ini. Aktivitas ilmu diarahkan untuk mencari kebenaran, dan ini dinilai
dengan ukuran apakah benar terhadap fakta-fakta.”
d.
Pernyataan
Mario Bunge
“Pertama-tama, meningkatkan pengetahuan kita (tujuan
intrinsik dan kognitif); kelanjutannya, meningkatkan kesejahteraan dan
kekuasaan kita (tujuan ekstrinsik atau kemanfaatan).
e.
Pernyataan
Enrico Cantore
“Tujuannya ialah menemukan struktur yang terpahami
dari realitas yang dapat diamati atau alam.”
f.
Pernyataan
Albert Einstein
“Tujuan ilmu di satu pihak ialah pemahaman selengkap mungkin mengenai pertalian di
antara pengalaman inderawi dalam keseluruhannya, dan di pihak lain ialah
pencapaian tujuan ini dengan pemakaian sejumlah
minimum pengertian-pengertian dasar dan hubungan-hubungan.
g.
Pernyataan
William Goode & Paul Hatt
“Dinyatakan secara singkat, tujuan tunggal ilmu ialah
memahami dunia yang di dalamnya manusia hidup.”
h.
Pernyataan
Alvin Gouldner
“Tujuan terkecil sesuatu usaha ilmiah ialah memperluas
pengetahuan mengenai suatu bagian dari dunia ini.
i.
Pernyataan
Carl Hempel & Paul Oppenheim
“Menjelaskan gejala-gejala dalam dunia pengalaman,
menjawab pertanyaan ‘mengapa?’, daripada semata-mata pertanyaan ‘apa?’
merupakan salah satu dari tujuan-tujuan utama semua penyelidikan rasional; dan
khususnya, penelitian ilmiah dalam aneka cabangnya berusaha melampaui sekadar
hanya suatu pelukisan mengenai pokok soalnya dengan menyajikan suatu penjelasan
mengenai gejala-gejala yang diselidikinya.”
j.
Pernyataan
Alfred Hershey
“Tujuan langgeng dari usaha ilmiah, seperrti halnya
semua usaha manusiawi, saya bayangkan, ialah mencapai suatu pandangan yang
dapat dipahami tentang alam semesta.”
k.
Pernyataan
Robert Hodes
“Tujuan (besar) penghabisan ilmu ialah menemukan
ketertiban dalam alam. Semua metode ilmu pada dasarnya adalah usaha untuk
menemukan ketertiban demikian itu.”
l.
Pernyataan
Erich Kahler
“Setiap orang akan menyetujui bahwa tujuan dan
aktivitas ilmu terdiri atas perolehan pengetahuan yang senantiasa lebih luas
dan lebih dalam mengenai sifat dasar dari kenyataan.”
m.
Pernyataan
Edwin Kemble
“Tujuan (besar) penghabisan dari usaha ilmiah ialah,
tentu saja, penggabungan dari keterangan eksperimental yang diujui secara
cermat dengan suatu teori bersifat menafsirkan yang menjelaskan fakta-fakta.
n.
Pernyataan
Fred Kerlinger
“Tujuan dasar ilmu ialah teori. Barangkali secara
kurang tersembunyi, tujuan dasar ilmu ialah menjelaskan gejala-gejala alamiah.
Penjelasan demikian itu disebut teori.”
o.
Pernyataan
Sheldon Lachman
“ Dua tujuan ilmu ialah :
1.
Menyajikan
(penjelasan-penjelasan) yang luas dan mendalam mengenai gejala-gejala yang
terjadi dalam alam semesta, dan
2.
Menyajikan
‘penjelasan-penjelasan’ bagi gejala-gejalaini dengan menunjukkan
hubungan-hubungan yang ada di antara mereka.
p.
Pernyataan
Michael Martin
“Tujuan utama ilmu ialah mencapai pemahaman ilmiah
mengenai dunia ini.”
q.
Pernyataan
Robert Merton
Pakar Sosiologi ini menganggap bahwa tujuan ilmu ialah
pencarian yang rasional terhadap kebenaran (‘the rational pursuit of truth’).
r.
Pendapat
Ernest Negel
“Tujuan khusus ilmu dengan demikian ialah penemuan dan
perumusan dalam istilah-istilah umum keadaan yang menentukan terjadinya
berbagai macam peristiwa, pernyataan-pernyataan yang dirumuskan secara umum
mengenai keadaan yang menentukan demikian itu berguna sebagai
penjelasan-penjelasan bagi peristiwa-peristiwa yang bersangkutan.
s.
Pernyataan
David Newton
Sarjana ini merumuskan secara singkat dan spesifik
tujuan ilmu adalah memerikan (mendeskripsikan) dunia ilmiah (‘to describe the natural world’).
t.
Pernyataan
Arthur Pap
“Ilmu bertujuan pada penemuan kaidah-kaidah (dengan
pengamatan, percobaan, dan deduksi) dan pemakaian kaidah-kaidah untuk maksud
peramalan dan penjelasan mengenai fakta-fakta yang diamati atau dapat diamati.”
u.
Pernyataan
Karl Popper
“Kami menyarankan bahwa tujuan ilmu ialah mencari penjelasan-penjelasan yang memuaskan mengenai
apa saja yang menggugah kita sebagai yang memerlukan penjelasan.”
v.
Pernyataan
Willard Poppy & Leland Wilson
“Tujuan ilmu tidak berubah sejak permulaan revolusi
keilmuan pada abad ketujuh belas. Ilmu masih bersangkutan dengan dunia gagasan-
ilmu mencari suatu penafsiran rasional tentang gejala-gejala alamiah.”
w.
Pernyataan
I.I. Rabi
“Tujuan ilmu ialah membuat alam semesta, termasuk
manusia sendiri, dapat dimengerti oleh umat manusia.”
x.
Pernyataan
Maurice Richter, Jr.
“Tujuan ilmu sebagaimana umum diakui dewasa ini
meliputi perolehan pengetahuan digeneralisasi yang sistematis mengenai dunia
alamiah; pengetahuan yang membantu manusia memahami alam, meramalkan
peristiwa-peristiwa alamiah, dan mengendalikan kekuatan-kekuatan alamiah.”
y.
Pernyataan
Edwin Seligman
“Tujuan ilmu ialah analisis dan pemahaman.”
z.
Pernyataan
Charles Singer
Sejarahwan ilmu ini menegaskan bahwa tujuan besar ilmu
ialah membuat dunia ini dapat dipahami, atau sekurang-kurangnya dapat diperikan
(dideskripsikan).
aa.
Pernyataan
S.S. Stevens
Menurut ahli Psikologi ini tujuan ilmu ialah
menciptakan pemerian-pemerian (penjelasan-penjelasan) yang dapat dilaksanakan
mengenai alam semesta (to invent workable
descriptions of the universe).
bb. Pernyataan Julius Stratton
“Kini tujuan sejati dari ilmu murni ialah mengetahui
dan memahami.”
cc.
Pernyataan
F. Sherwood Taylor
Sejarahwan ilmu ini menyatakan bahwa ilmu mempunyai
dua tujuan utama, yaitu memungkinkan manusia berbuat, dan mengetahui (
to enable man to do, and to know).
dd. Pernyataan Ladislav Tondl
“Terkadang dikatakan tentang ilmu bahwa tujuannya
ialah membuat ramalan-ramalan atau membuat penjelasan-penjelasan mengenai
fenomena sebagai suatu latar belakang yang mungkin bagi ramalan.
Selanjutnya
kita harus menganggap sebagai suatu unsure khas dalam penjelasan ilmiah
penemuan keteraturan-keteraturan demikian itu, hipotesis-hipotesis atau
kaidah-kaidah sebagaimana memungkinkan kita membuat ramalan atau menghasilkan
tindakan-tindakan atau kewaspadaan-kewaspadaan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan. Dalam arti ini kita dapat juga memahami
perumusan yang dipendekkan bahwa tujuan ilmu ialah peramalan atau pembuatan.”
ee.
Pernyataan
Victor Weisskopf
“Tujuan utama ilmu bukanlah dalam penerapan, tujuannya
ialah mencapai pemahaman-pemahaman terhadap sebab-sebab dan kaidah-kaidah
mengenai proses-proses alamiah.”
ff.
Pernyataan
A. Wolf
“Tujuan utama ilmu ialah penemuan mengenai sifat dasar
dan kaidah-kaidah dari benda-benda dan peristiwa-peristiwa sehingga kita dapat
memahami dan menjelaskan mereka.”
Berbagai pendapat dari ilmuwan dan filsuf yang
beraneka ragam mengenai tujuan ilmu tersebut di atas dapat diikhtisarkan
sebagai berikut:
Ackerman :
mengendalikan dan memahami alam
Bacon : simbangan ciptaan dan kekayaan
baru
Bronowski :
mencari kebenaran
Bunge :
meningkatkan pengetahuan, kesejahteraan, dan kekuasaan
Cantore :
menemukan struktur kenyataan/alam
Einstein :
memahami pengalaman inderawi
Goode & Hatt :
memahami dunia
Gouldner :
memperluas pengetahuan mengenai dunia
Hempel &
Oppenheim :
menjelaskan gejala pengalaman
Hershey :
memahami alam semesta
Hodes :
menemukan ketertiban alam
Kahler :
memperoleh pengetahuan mengenai kenyataan
Kemble :
menciptakan teori yang menjelaskan fakta
Kerlinger :
menjelaskan gejala alamiah dengan teori
Lachman : menyajikan
pemerian(pendefinisian) & penjelasan mengenai gejala alamiah
Martin :
mencapai pemahaman ilmiah mengenai dunia
Merton :
mencari kebenaran
Nagel :
merumuskan pernyataan yang menjelaskan peristiwa
Newton :
memerikan dunia ilmiah
Pap :
menemukan kaidah yang meramalkan dan menjelaskan fakta
Popper :
mencari penjelasan mengenai segalanya
Poppy&Wilson: mencari penafsiran mengenai gejala
alamiah
Rabi :
memahami alam semesta
Richter : memperoleh
pengetahuan yang memahami, meramalkan, dan mengendalikan alam
Seligman :
menganalisis dan memahami
Singer :
memahami atau memerikan dunia
Stevens :
memerikan alam semesta
Stratton :
mengetahui dan memahami
Taylor :
memungkinkan manusia berbuat dan mengetahui
Tondl :
meramalkan atau menjelaskan gejala
Weisskopf :
memahami sebab dan kaidah proses alamiah
Wolf : memahami dan
menjelaskan sifat dasar dan kaidah benda dan peristiwa
Dari uraian pendapat para ahli di atas, ternyata ilmu
memiliki tujuan. Definisi atas tujuan ilmu tersebut begitu beragam, namun
mengarah secara teratur dan terperinci pada aspek-aspek dan urutan
berikut :
-pengetahuan (knowledge)
-kebenaran (truth)
-pemahaman (understanding, comprehension, insight)
-penjelasan (explanation)
-peramalan (prediction)
-pengendalian (control)
-penerapan (application, invention, production)
Kesemuanya
itu pada dasarnya akan mengarah kepada kemudahan hidup bagi manusia serta
berjalannya urusan manusia di muka bumi dalam koridor kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar