Kamis, 12 Januari 2012

dasar dasar mimpi


Dasar – dasar mimpi
Mari kita kembali kepada dasar-dasar mimpi, setelah dua artikel sebelumnya membahas tentang konsep Lucid Dreaming.
Seumur hidupnya rata-rata manusia menghabiskan 40% dari waktunya untuk tidur, dan rata-rata dalam tidurnya manusia mengalami 4-5 mimpi. Bayangkan! Sangat banyak sekali mimpi yang kita alami, namun jarang yang ingat bahwa semalam mereka bermimpi, alih-alih mengingat apa yang diimpikan.
Sebelum masuk kedalam struktur isi dari mimpi, saya akan menjelaskan tentang siklus tidur manusia. Siklus tidur manusia berkisar sekitar 90 menit dan melalui dua tahapan, yaitu Non REM dan REM. Pertama kali masuk ke dalam alam mimpi ( yang menandai ambang batas kesadaran adalah keadaan hypnogogic, dimana kilasan-kilasan gambar terlihat kemudian bertambah intensitasnya dengan diiringi suara ) adalah melalui Non REM, kemudian beranjak ke gelombang otak delta, kembali lagi ke gelombang otak theta, kemudian memasuki REM. REM adalah tahapan dari siklus tidur yang ditandai dengan gerakan cepat mata yang bisa teridentifikasi dibawah kelopak mata, selain itu juga ditandai dengan bagian otak yang aktif seperti pada saat kita bangun. Lucid Dreaming terjadi pada tahapan REM ini. Siklus ini berulang beberapa kali ( umumnya pada malam hari 4-5 siklus ).
Setiap satu siklus tidur inilah mimpi terjadi.
Jadi apa sebenarnya mimpi itu? Pada saat anda bangun, yang dominan adalah pikiran conscious anda, sedangkan pada saat anda tidur pikiran subconsciouslah yang menjadi aktif. Bagaimana pikiran subconscious ini dapat berkomunikasi dengan pikiran conscious anda? Yap anda benar, mimpi adalah komunikasi tersebut. Apa sebenarnya yang ingin disampaikan dengan komunikasi ini? Ada bermacam-macam tujuan dari komunikasi ini , di sini kita hanya akan membahas satu hal saja, yaitu rekapitulasi dari tanggapan pikiran subsconscious terhadap aksi pikiran conscious pada saat aktif. Sehingga komunikasi berlangsung satu arah. Beda halnya dengan Lucid Dreaming dimana komunikasi terjadi dua arah, karena pikiran conscious dan pikiran subconscious anda aktif secara bersamaan ( dengan demikian Lucid Dreaming mempunyai tujuan komunikasi yang berbeda dari mimpi biasa ).
Jadi bagaimana komunikasi ini bisa terjadi sementara fungsi pusat bahasa tidak aktif. Gambar adalah jawabannya. Tidak salah peribahasa yang mengatakan gambar lebih berharga dari ribuan kata. Dengan gambar, komunikasi dapat dilakukan dengan efisien. Bayangkan kalau mimpi anda adalah sederetan naskah panjang, wah tentu membosankan sekali mimpi itu!
Dengan bahasa gambar ini, mimpi menjadi sesuatu yang universal, yang dapat dimengerti oleh orang-orang di seantero bumi, dan inilah yang menjadi kerangka dasar konsep Shared Dreaming ( tahapan lebih lanjut dari Lucid Dreaming ). Dan dengan bahasa gambar ini, mimpi dapat dimengerti oleh bahkan bayi yang belum mengenal bahasa lisan sekalipun!
Pada bagian ke-II artikel, saya akan membawa anda menelusuri lebih jauh struktur dari bahasa gambar mimpi tersebut.
@easternlight.hanzpk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar