Kamis, 12 Januari 2012

Lembaga kemasyarakatan Konflik dan integrasi sosial Integrasi sosial Diferensiasi dan kemajemukan sosial Perubahan Sosial dan Kebudayaan Stratifikasi Sosial dan Politik di Dalam Masyarakat Multikultural Bangsa Indonesia


Lembaga kemasyarakatan
Menurut Leopold van wiese dan Howard becker  lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai jaringan daripada proses-proses hubungan antar manusia dan kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan tersebut serta pola-polanya,sesuai dengan kepentingan manusia dan kelompoknya.
Suatu lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok dari manusia,pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi,yaitu :
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku.
2. Menjaga keutuhan masyarakat .
3. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).
Menurut Gillin dan Gillin, lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri umum, yaitu sebagai berikut:
1. Suatu lembaga kemasyaratan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyaratan dan hasil-hasilnya.
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai tujuan tertentu.
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
5. mempunyai lambang.
6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi yang tak tertulis maupun tertulis.
Lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Crescive institutions dan enacted instittutions.
2. Basic institutions dan subdiary institutions.
3. Approved / sanctioned institutions dan unsanctioned institutions.
4. General institutions dan restricted institutions.
5. Operative institutions dan regulative institutions.
Macam – macam pranata / lembaga kemasyarakatan :
a. pranata keluarga.     
b. pranata ekonomi.
c. pranata politik.
d. pranata agama.
e.pranata pendidikan.

Konflik dan integrasi sosial
Konflik berasal dari bahasa latin “con” yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan. Dengan demikian ,konflik berarti benturan kepentingan..
Akibat konflik sosial:
1.bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok.
2.hancurnya kesatuan kelompok.
3. adanya perubahan kepribadian individu.
4.hancurnya nilai-nilai sosial dan norma sosial yang ada.
5.hilangnya harta benda dan korban manusia.
Hasil-hasil konflik sosial:
1. kalah vs kalah:tidak ada satu pihak pun yang mencapai keinginannya.
2.kalah vs menang : satu pihak mencapai keinginannya namun pihak lain gagal.
3. menang vs menang : pihak-pihak yang bertikai bersedia satu sama lain mencapai kesepakatan baru yang saling menguntungkan.
Fungsi konfllik sosial (menurut coser dan joseph himes)
1.konflik dapat meningkatkan solidaritas antar kelompok.
2.konflik dengan kelompok tertentu akan menghasilkan hubungan tarik menarik.
3.konflik dapat membuat masyarakat yang biasanya pasif akan menjadi aktif.
4. konflik memiliki fungsi komunikasi.

Integrasi sosial
Didalam masyarakat selalu terdiri dari berbagi unsur  yang saling berbeda. Agar setiap perbedaan itu dapat hidup saling berdampingan maka perlu untuk menyelaraskan berbagai perbedaan tersebut agar dapat dicapai kesatuan hidup yang disebut dengan integrasi sosial.
Macam-macam integrasi sosial:
1.integrasi keluarga.                                            4. integrasi masyarakat.
2.integrasi kekerabatan.                                     5.integrasi suku bangsa.
3. integrasi asosiasi.                                             6.integrasi bangsa.
Faktor-faktor pendorong integrasi sosial:
1.primodial.          4.bhinreka tunggal ika.                       7. besar kecilnya kelompok.
2.sakral.                 5. perkembangan ekonomi.              8.mobilitas sosiogeografis.
3.tokoh.                 6. homogenitas kelompok.                                9. efektifitas dan efisiensi komunikasi.

Diferensiasi dan kemajemukan sosial
Diferensiasi sosial ialah perbedaan yang hanya dapat diklasifikasikan secara horizontal. Sedangkan stratifikasi sosial merupakan gejala penggolongan manusia yang bersifat hierarkis vertikal.
                Beberapa hal konsekuensi dari kemajemukan sosial bangsa diantaranya, interseksi sosial yaitu persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Selain itu ialah akulturasi yang merupakan proses pertemuan dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru namun tidak meninggalkan sifat aslinya. Ada juga primodialisme yang berarti suatu ikatan dalam masyarakat yang bersifat keaslian atau dibawa sejak lahir. Setelah itu hubungan paternalisme yang berarti mempraktikkan pengaruh atau pengendalian didalam pola-pola hubungan kebapakan (memenuhi kebutuhan mereka tanpa membebankan tanggung jawab). Dan yang terkhir adalah politik aliran yang sering banyak dilatar belakangi oleh gejala munculnya ingroup / primary group yang memiliki sikap etnosentris.

Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan sosial merupakan bagian dari gejala kehidupan sosial yang normal. Perubahan sosial tidak dapat di pandang dari 1 sisi, karena perubahan ini mengakibatkan perubahan di sektor-sektor lain.
Teori-teori perubahan sosial :
 ~Teori Evolusi (evolusionary theory)
                1. Perubahan Sosial Secara Lambat (Evolusi)
                2. Perubahan Sosial Secara Cepat (Revolusi)
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya: 1. Faktor dalam masyarakat sendiri
                                                                           2. Faktor yang berasal dari luar masyarakat
Mengapa Kehidupan sosial senantiasa mengalami perubahan?
                1. Dalam sejarah hidup, manusia senantiasa menghadapi masalah-masalah baru
                2. Ketergantungan pada hubungan antar warga pewaris budaya.
                3. Perubahan lingkungan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi jalannya perubahan:
                a. Kontak dengan kebudayaan lain
                b. Sistem pendidikan formal yang baru
                c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
                d. Toleransi terhadap penyimpanan (deviation) yang bukan merupakan delinkuensi
                e. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat
Faktor-faktor penghambat jalannya proses perubahan :
                a. Kurangnya hubungan antara manusia satu dan masyarakat lainnya.
                b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
                c. Sikap masyarakat yang tradisional
                d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah terekam dengan kuat
                e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

               
Multikultural Bangsa Indonesia
J.S Furnivall menggambarkan masyarakat majemuk dalam konsep yang dibedakan dalam empat kategori, yaitu:
ñ  masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang
ñ  masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan
ñ  masyarakat majemuk dengan minoritas dominan
ñ  masyarakat majemuk dengan fragmentasi

multikultural berarti beraneka ragam kebudayaan
Beberapa bentuk dari dampak kemajemukan sosial sebagai berikut:
ñ  konflik sosial
ñ  integrasi sosial

Stratifikasi Sosial dan Politik di Dalam Masyarakat
stratifikasi sosial lebih merujuk pada pengelompokan orang ke dalam tingkatan atau strata dalam hierarki secara vertikal, mengkaji posisi atau kedudukan antar-orang atau kelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar