Senin, 16 Januari 2012

TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI KELOMPOK


TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI KELOMPOK
Teori Perbandingan Sosial
Teori Percakapan Sosial
Teori Pertukaran Sosial

Prinsip Dasar Komunikasi Kelompok
      Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan sehari-hari.
      Melalui kelompok memungkinkan kita dapat berbagi informasi, pengalaman, pengetahuan kita dengan anggota kelompok lainnya.
      Kelompok Primer : Keluarga.
      Kelompok Sekunder : sekolah, lembaga agama, tempat pekerjaan dan kelompok-kelompok lainnya yang sesuai minat dan ketertarikan kita.
Pengertian Komunikasi Kelompok
Michael Burgoon dan Michael Ruffner :
            Komunikasi Kelompok sebagai interaksi tatap muka dari 3 atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
Ada 4 (empat) elemen yang tercakup dalam defenisi tersebut :
Interaksi Tatap Muka
Jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi
Maksud dan tujuan yang dikehendaki.
Kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya.
3 (Tiga) Kategori Norma Kelompok
1)      Norma Sosial, mengatur hubungan diantara para anggota kelompok.
2)      Norma Prosedural, mengurai secara rinci bagaimana kelompok beroperasi.
3)      Norma Tugas, memusatkan perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan harus dilaksanakan.

Fungsi Komunikasi Kelompok
1)      Fungsi Hubungan Sosial : perekat sosial antar anggota kelompok.
2)      Fungsi Pendidikan : alat pertukaran pengetahuan dan pengalaman
3)      Fungsi Persuasi : melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
4)      Fungsi untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan.
5)      Fungsi terapi seperti pada kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita narkoba dan lain-lain.

KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM PERSPEKTIF TEORITIS

1. TEORI PERBANDINGAN SOSIAL
Teori Perbandingan Sosial (Social Comparison Theory) Tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat, dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya.
Dalam teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami  peningkatan, jika muncul ketidaksetujuan yang berkaitan dengan suatu  kejadian atau peristiwa; kalau tingkat pentingnya peristiwa tersebut  meningkat dan apabila hubungan dalam kelompok (group cohesiveness) juga  menunjukkan peningkatan. Selain itu, setelah keputusan kelompok dibuat,  para anggota kelompok akan saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau membuat individu-individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat tersebut.
Teori perbandingan sosial ini diupayakan untuk dapat menjelaskan bagaimana tindak komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penurunan.

2. TEORI PERTUKARAN SOSIAL (THIBAUT DAN KELLEY)
Teori Pertukaran Sosial dari Thibaut dan Kelley[4] Dalam buku mereka yang berjudul The Social Psychology of Groups,  Thibaut and Kelley memusatkan perhatiannya pada kelompok yang terdiri  dari dua orang anggota atau diad. Mereka merasa yakin bahwa usaha  memahami tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok besar  mungkin dapat diperoleh dengan cara menggali pola hubungan diadis  (2orang). Meskipun pola penjelasan tingkah laku mereka tentang diadis bukan sekedar suatu pembahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua-anggota, beberapa rumusan mereka mempunyai relevansi langsung  tentang komunikasi kelompok.
Model Thibaut dan Kelley mendukung asumsi-asumsi yang dibuat oleh  Homans dalam teorinya tentang proses pertukaran sosial, khususnya bahwa  interaksi sosial manusia mencakup pertukaran barang dan jasa, serta bahwa tanggapan-tanggapan individu-individu yang muncul melalui interaksi di antara mereka mencakup baik imbalan (rewards) maupun pengeluaran (cost). Apabila imbalan tidak cukup, atau bila pengeluaran melebihi imbalan, interaksi akan terhenti atau individu yang terlibat di dalamnya akan merubah tingkah laku mereka dengan tujuan mencapai apa  yang mereka cari.
3. TEORI PERCAKAPAN KELOMPOK
Teori Percakapan Sosial / Kelompok (Group Achievement Theory) Teori percakapan kelompok sangat berkaitan erat dengan produktivitas kelompok atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota (member inputs), variabel-variabel yang perantara (mediating variables), dan keluaran dari kelompok (group output).

Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat diidentifikasikan sebagai perilaku, interaksi dan harapan-harapan  (expectations) yang bersifat individual. Sedangkan variabel-variabel perantara merujuk pada struktur formal dan struktur peran dari kelompok sperti status, norma, dan tujuan-tujuan kelompok. Yang dimaksud dengan keluaran atau output kelompok adalah pencapaian atau prestasi dari tugas atau tujuan kelompok.

Produktivitas dari suatu kelompok dapat dijelaskan melalui konsekuensi perilaku, interaksi dan harapan-harapan melalui struktur kelompok. Perilaku, interaksi, dan harapan-harapan (input variables) mengarah pada struktur formal struktur formal dan striktur peran (mediating variables) yang sebaliknya variabel ini mengarah pada produktivitas, semangat, dan keterpaduan (group echievement).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar