Pengantar Ilmu Komunikasi
“verbal communication”
C.IK.1
FIRMA ZUHDI AL FAUZI
115120200111018
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik
Universitas Brawijaya Malang
2012
KATA PENGANTAR
Penulisan makalah ini bertujuan memberikan
penjelasan kepada pembaca tentang penggunaan komunikasi verbal untuk
menjelaskan berbagai macam kegiatan dalam kehidupan sehari – hari serta
berbagai macam daftar aturan yang penulis gunakan ketika menggunakan komunikasi
verbal.
Penulisan makalah ini menggunakan observasi dan analisis
komunikasi verbal yang digunakan penulis dalam kehidupan sehari - hari. Makalah
ini berisi penggunaan komunikasi verbal dan daftar aturan yang penulis gunakan
ketika berkomunikasi.
Penulisan makalah
ini tidak lepas dari berbagai hambatan. Diantaranya adalah sulitnya menganalisis yang mendalam tentang berbagai macam
komunikasi verbal dan keterbatasan kesempatan untuk berbicara dengan profesor
ketika dituntut untuk mendaftar aturan komunikasi verbal dengan profesor. Namun
hal tersebut dapat diatasi dengan pembelajaran yang lebih baik dan menggunakan
kesempatan dengan baik dalam mengamati pembicaraan dengan profesor secara
cermat.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yaitu:
1.
Allah SWT yang
memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat makalah ini.
2.
Orangtua yang sangat
membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses pembuatan makalah
tulis ini.
3.
Dosen pengantar
ilmu komunikasi Bu Maya Diah yang telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk membuat
makalah ini.
4. Teman – teman yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
5. Semua pihak yang telah membantu.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi
serta contoh penggunaan komunikasi verbal bagi masyarakat pada umumnya.
Malang,
4 Januari 2012
Penulis
1. Penggunaan komunikasi verbal untuk menunjukkan
:
A. kepercayaan / trustworthiness
Komunikasi
verbal untuk menunjukkan kepercayaan adalah :
1. Meyakinkan dia bahwa kita mengharapkannya.
Contoh :
“Tidak ada orang lain lagi selain kamu yang
bisa aku percaya. Semua tergantung pada kesungguhan kamu menjaga rahasia ini.
Jika kamu membocorkan rahasia ini maka semuanya akan terbongkar. Maka dari itu
aku amanahkan rahasia besar ini padamu. Aku berharap kamu bisa menjaganya.”
Meyakinkan
orang lain bahwa kita percaya padanya sangat diperlukan. Orang lain akan
melihat kesungguhan kita dari besarnya usaha yang kita kerjakan untuk
meyakinkannya bahwa kita berharap banyak padanya. Ketika orang lain memahami
bahwa kita benar – benar mengharapkannya maka orang tersebut akan berusaha
sekuat tenaga untuk memenuhi harapan kita.
2. Berkata terus terang bahwa kita percaya
padanya
Contoh :
“aku
percaya kamu melebihi apa yang orang katakan kepadamu, jangan mengecewakanku
ya?”
Setiap orang menyukai orang yang jujur. Orang
lain akan lebih menghargai kita ketika kita terus terang terhadap maksud kita.
Orang lain akan merasa jengkel jika kita basa – basi dan tidak to the point dalam
mengungkapkan maksud kita. Maka dari itu berkata jujur sangat diperlukan agar
orang lain mudah menerima perkataan yang kita sampaikan.
3. Menyerahkan segalanya kepada orang yang
kita percayai
Contoh :
“semuanya sudah kamu ketahui dan semuanya
sudah aku serahkan kepadamu. Tak ada yang aku tutup – tutupi lagi. Maka dari
itu buktikanlah kalau kamu memang bisa bertanggung jawab”.
Jika kita sudah percaya pada orang yang kita
percaya maka tidak ada keraguan lagi untuk menyerahkan tanggung jawab kita
padanya. Sekalipun hal tersebut adalah
hal yang sangat rahasia. Ketika kita menyerahkan tanggung jawab kepadanya maka
kita terkesan mengandalkannya sehingga rasa tanggung jawab terhadap amanah
muncul pada dirinya.
4. Melihat bukti bahwa dia jujur.
Contoh :
Percakapan yang terjadi antara aku dan teman orang yang akan diberi amanah
yang bertujuan untuk mencari bukti pengakuan orang lain bahwa dia merupakan
orang yang jujur.
Firma : egh men.. si Yepa itu
orangnya gimana? Pernah gak kamu dikecewakan dia?
Depi : Dia tu humoris Fir. Kalau
mengecewakan aku sih belum pernah. Soalnya selain humoris, perkataannya juga
bisa dipegang. Aku gak pernah dengar dia berbohong.
Kepercayaan tidak bisa dengan mudah diberikan
kepada orang lain. Bukti kepercayaan sangat dibutuhkan ketika kita hendak
memberikan kepercayaan pada orang lain. Bukti bahwa dia bisa dipercaya adalah
sebagai jaminan aman terhadap sesuatu yang kita percayakan padanya. Bukti bahwa
dia orang yang terpercaya akan meminimalisir kemungkinan pengkhianatan sehingga
amanah kita dapat terjaga dengan baik. Bukti tentang kejujurannya dapat
diperoleh dengan cara melihat sikap kejujurannya dimasa lalu atau dengan
menanyakannya ke orang – orang terdekatnya.
5. Terbukti bisa diandalkan.
Contoh :
Firma : Yang saya lihat, Fajar
rajin banget ya? Hasil pekerjaannya juga memuaskan. Apa dia selalu seperti itu?
Shanda : Iya mas. Dia emang gitu.
Ulet banget kalau bekerja. Saya sebagai teman kerjanya sering tertular
semangatnya.
Bukti
akan menunjukkan tingkat kepercayaan. Semakin banyak bukti yang menunjukkan
bahwa dia bisa diandalkan maka semakin banyak orang yang percaya kepadanya.
Selain bukti kepercayaan, diperlukan juga bukti yang menunjukkan kehandalannya.
Karena sama saja jika hanya dapat dipercaya namun tidak kompeten. Amanah yang
diberikan kepadanya akan tidak mencapai hasil yang memuaskan. Sama halnya
dengan mencari bukti kepercayaan, bukti kehandalannya dapat dilihat dari cara
dia bekerja sebelumnya dan juga dari pendapat orang lain mengenai dia.
B. Ambisi / ambition
Komunikasi verbal untuk menunjukkan ambisi
adalah :
1. berkata pada orang lain tentang ambisi
kita.
Contoh :
“egh bro, melihat kondisi Indonesia saat ini,
aku jadi tergugah untuk memimpin negri ini. Tunggu kepemimpinanku 20 tahun lagi
bro. Aku akan buktikan kalau aku pantas!!”
Berkata pada orang lain bahwa kita mempunyai
tekad kuat untuk meraih sesuatu adalah bentuk dari kemantapan kita untuk meraih
tujuan. Orang lain yang telah mengetahui ambisi kita diharapkan dapat
memberikan dukungan, bantuan serta doanya agar tujuan kita dapat kita raih
dengan mudah.
2. Berkata pada diri sendiri secara berulang –
ulang tentang ambisi kita terhadap sesuatu.
contoh :
“sukses sukses sukses sukses. Untuk sukses aku
harus keluar dari zona nyaman .
Pada umur 25 tahun aku harus sudah punya mobil
mercedes benz e-class warna putih. aku harus bisa buktikan pada semua orang
bahwa aku bisa meraihnya.” ( dikatakan berulang – ulang dengan teriakan maupun didalam hati ).
Mental dan pikiran akan merespons baik
terhadap ambisi baik kita. Ambisi yang sudah tertanam kuat dalam diri akan
menumbuhkan semangat yang kuat untuk meraih tujuan. Perkataan tentang ambisi
secara berulang akan menjadi motivasi hebat serta menjadi hal yang memperkuat
keyakinan bahwa kita bisa meraih tujuan yang kita impikan. Cara tersebut juga
ampuh sebagai pengingat dan penstabil semangat meraih tujuan. Sehingga diri
kita selalu berpikir optimis dan selalu memantabkan hati untuk tidak menyerah.
3. Menulis ambisi dan motivasi kita ditempat
yang mudah dilihat.
Menulis
ambisi ditempat yang mudah terlihat bertujuan untuk mengingatkan kita tentang
tujuan kita dikala semangat sudah mulai menurun. Tulisan motivasi dan ambisi
akan menjadi cambuk penyemangat untuk mencapai tujuan serta menjadi bukti
kesungguhan untuk meraihnya. Tulisan tersebut juga dapat berfungsi sebagai
penyadar ketika keluar dari jalur dan sebagai alat pengingat intropeksi sejauh
mana tujuan kita sudah tercapai.
Gambar kata motivasi :
4. Meminta bantuan kepada orang lain.
Contoh :
Firma : Kak pinjem duit donk. Aku gak punya
duit buat ngeprint proposal kewirausahaanku ini. Nanti kalo proposalnya di ACC
kakak bakal aku traktir deh.
Kakak : Ambil sendiri aja didompet. Kalau kamu
udah ada uang langsung kembaliin ke aku ya?
Firma : Oke kak. Makasih ya.
Sebagai
mahluk sosial kita tidak bisa lepas dari orang lain. Semua orang yang hidup
didunia ini sebagian besar hidupnya dipengaruhi oleh orang lain. Begitu juga
ketika kita mempunyai ambisi, hasil pencapaian yang akan kita raih semuanya
terdapat campur tangan orang lain. Maka dari itu untuk mencapai pencapaian yang
maksimal dibutuhkan hubungan baik dengan orang lain agar kelak ketika kita
membutuhkannya, mereka dengan senang hati membantu kita. Bantuan yang kita
butuhkan bukan hanya kebutuhan material, bantuan berupa dukungan moral sangat
dibutuhkan untuk kelancaran meraih ambisi.
5. Menyusun strategi untuk meraih ambisi.
Contoh :
Setiap hari aku harus bangun pukul 5 untuk
menghafal 10 kosakata bahasa Inggris secara rutin sehingga dalam 30 hari aku
sudah menghafal 300 kosakata. Selain itu aku harus latihan pronouncation dengan
mengucapkan eiaieuauoi ieeieue, what about down town brown ground about your
mouth now aw minimal 3 kali sehari. Pergi kemana saja tidak lupa membawa kamus.
Dan setiap kali ada bule saya selalu melatih bahasa inggris saya dengan
mengajaknya berbicara.
Strategi
untuk meraih kesuksesan sangat dibutuhkan agar target dapat dicapai sesuai yang
diharapkan dan dapat diraih dengan lebih mudah. Strategi berisi cara – cara
untuk mencapai tujuan. Tujuan akan sulit dicapai bahkan tidak dapat tercapai
tanpa adanya strategi. Semakin baik strategi yang digunakan maka akan semakin
mudah dan cepat tujuan akan dicapai. Strategi yang paling baik adalah strategi
yang paling mudah dijalani yang lebih mudah dan cepat mencapai tujuan.
6. Berdoa agar ambisi tercapai.
Contoh :
“Yaa
Allah Yaa Rahmaan... Aku serahkan segalanya padamu. Mudahkanlah aku dalam
meraih kesuksesanku sehingga aku dapat lebih mudah menolong agamamu. Jika
sukses adalah jalan terbaik bagiku maka kabulkanlah. Jika Engkau tahu itu lebih
buruk bagiku maka gantilah dengan yang lebih baik. Rabbana aatina fid dunya
hasanah wa fil akhirati hasanah wa kinaa adzaaban naar.. Allahumma arinal haqqo
haqqo war zuqnattibaa’a wa arinal baathila baathila war zuqnaj tinaabaa..
Amieennnnnnn....”
Segala
upaya yang dilakukan tidak akan berhasil tanpa ada invisible hand yang
ikut campur. Kita hanya melakukan dan berupaya untuk meraih yang kita inginkan.
Selebihnya kita harus berdoa pada Tuhan agar diberikan yang terbaik. Terkadang
kita tidak mendapatkan hal yang kita inginkan karena Tuhan tahu bahwa mungkin
itu akan membawa dampak buruk pada kita. Kita sering kali tidak mendapatkan hal
yang kita inginkan, namun kita mendapatkan hal yang kita butuhkan. Itulah yang
terbaik bagi kita yang pantas disyukuri.
C. Tidak hormat / disrespect
Komunikasi verbal yang diungkapkan ketika
menunjukkan tidak hormat adalah :
1. Menyepelekan dan mengejek.
1. Menyepelekan dan mengejek.
Contoh :
“Alah bambang bisanya apa. Gak tegas blass.
Kapan negri ini bisa punya visi yang jelas kalo tiap hari minta pendapat –
pendapat orang jalannya mau kemana. Lha wong namanya rakyat, permintaannya
berbeda – beda. Mau kesana, mau kesini. Apalagi kalau permintaannya saling
bertolak belakang, masak mau diturutin semua? Setiap keputusan itu selalu
berdampak. Bahkan walaupun tidak mengambil keputusan sekalipun itu juga dapat
disebut mengambil keputusan dan pasti juga akan berdampak. Yang paling baik itu
bagaimana meminimalisir dampak buruk ketika mengambil keputusan.”
Menyepelekan
merupakan bentuk tindakan yang menganggab orang lain tidak mampu melakukan
sesuatu yang sama baiknya dengan dirinya bahkan meragukan kemampuan orang lain.
Ketika kita sudah tidak lagi hormat maka segala yang dilakukannya kita cap
sebagai kekurangan. Walaupun sebenarnya kita juga belum tentu baik jika disuruh
bekerja menggantikan posisinya. Mengejek dan menyepelekan merupakan kesatuan
tindakan yang disebabkan berbagai macam faktor. Antara lain iri, dengki dan
cemburu. Tujuan seseorang mengejek dan menyepelekan antara lain adalah untuk
mencari perhatian orang lain dan menunjukkan bahwa kita bisa melakukannya lebih
baik. Seseorang mengejek biasanya ingin dicap seseorang bahwa dia itu wahh /
keinginan untuk mendapatkan pujian.
Contoh gambar menyepelekan :
2. Menggunjing.
Contoh :
Firma : Kamu kemaren lihat dia pas
presentasi gak? Gimana menurutmu? Bagus kan? Tapi lebih bagus lagi kalau tidak
presentasi.
Toni : hahaha.. bener kamu.
Presentasi kok kayak orang kumur – kumur. Presentasi apa gak jelas blas.
Apalagi pas kita tanya, tanyanya apa jawabnya apa. Beehh behhh..
Menggunjing
merupakan bentuk perilaku tidak menghormati orang lain karena merupakan suatu
bentuk perendahan yang disengaja dan bersama – sama tanpa adanya perasaan
menghargai apa yang telah diperbuatnya. Menggunjing dilakukan atas dasar iri
dengki dan perasaan takut akan tersaingi. Maka dari itu orang yang menggunjing
selalu mencoba menjatuhkan lawan dengan
memberikan kesan kepada orang lain bahwa dia buruk. Hal tersebut bertujuan agar
penggunjing tidak tersaingi sehingga orang lain tetap menganggab bahwa dialah
yang terbaik.
3. Berkata kotor.
Contoh :
Ungkapan tidak hormat dengan berkata kotor kepada senior
:
Senior
: Jalannya gak usah petentengan. Baru junior aja udah nggaya. Belum
pernah digebukin ya? Dasar orang udik!!!
Saya
: Juancok!!!!!! Opo salahku nang koen cok. Masio kon kakak kelas lek
gelot yo monggo. Gak usah kakean cangkem!
( Akhirnya dilerai teman – teman ).
Astagfirullahaladziimmm.... ( perkataanku dalam hati ).
Perkataan kotor tersebut melunturkan hormat kita kepada senior.
Kemarahan
yang meluap sangat sulit dikontrol. Kita cenderung tidak menghormati apapun
yang dikatakannya ketika kita sudah marah kepadanya. Perkataan – perkataan
kotor dengan mudahnya keluar dari mulut kita untuk melampiaskan kemarahan kita.
Perkataan kotor menjadi alat untuk menunjukkan bahwa kita sudah tidak lagi
menghormatinya serta menjadi kata untuk mengungkapan kebencian. Perkataan kotor
bervariasi dan bertingkat menurut kadar kekasarannya dan dilontarkan
berdasarkan tingkat kemarahan kita.
D. Dukungan / support
komunikasi verbal yang diungkapkan ketika menunjukkan dukungan adalah :
1). Menggunakan
teriakan – teriakan keberhasilan dengan intonasi bicara yang menggebu – gebu penuh
semangat.
Contoh :
Kita pasti bisaaaaa...
Impossible is nothing!!!!!!
Semangaaaaattttt!!!!!!!
Teriakan akan menggugah semangat baru dan
memberikan kekuatan baru yang berfungsi untuk melegakan jiwa. Teriakan akan
membuat diri seseorang merasa plong bebas lepas tanpa beban. Teriakan semangat
bisa menjadi pemicu munculnya semangat yang berkelanjutan. Semangat yang
ditimbulkan akan dengan mudah menular jika kestabilannya bisa terjaga dengan
baik. Begitu sebaliknya, jika semangat sudah tidak ada lagi maka orang lain
juga akan mudah tertular untuk tidak bersemangat.
2. Didukung
komunikasi non verbal
a). Kepalan
tangan kanan
Kepalan tangan kanan menunjukkan
teguh pendirian dan kemantapan hati terhadap tujuan yang akan diraih. Kepalan
tangan kanan dilakukan untuk menunjukkan kebulatan tekad untuk maju dengan
berbagai usaha dan siap menghadang berbagai rintangan untuk menjemput
keberhasilan.
Gambar kepalan tangan kanan :
b). Kepalan
tangan kiri
Kepalan tangan kiri adalah simbol
untuk menunjukkan perlawanan. Perlawanan terhadap rasa takut, perlawanan
terhadap berbagai rintangan dan perlawanan terhadap segala sesuatu yang
menghalangi tercapainya keberhasilan. Kepalan tangan kiri merupakan bentuk dukungan kuat yang
berfungsi memunculkan semangat menggebu – gebu.
Gambar kepalan tangan kiri :
c). Raut muka optimis
Banyak orang yang berkata bahwa setiap wajah
yang optimis akan tercermin pada tindakannya. Ekspresi wajah dan tatapan mata
selalu jujur dan akan berdampak pada anggota tubuh yang lain. Oleh karena itu
membiasakan bermuka manis dan optimis sangat dianjurkan agar tindakan yang
ditimbulkan juga manis dan optimis. Tidak
nampak lelah walaupun lelah. Yang nampak hanyalah wajah optimis dan
penuh semangat.
Gambar wajah optimis :
3. Meyakinkan kepada orang yang didukung bahwa
dia tidak sendirian.
Contoh :
“Percayalah padaku meskipun digelap malam kamu
tidak sendirian. Saya akan bersamamu mengiringi langkahmu untuk menjemput
keberhasilanmu. Ketika kamu merasa lelah dalam berjuang, yakinkan pada dirimu
bahwa ada aku yang berkata “Wahai kawan, aku bangga melihatmu menderita dalam
perjuangan, sedih melihatmu gembira dalam kelalaian. Aku bangga tangismu karena
pengorbanan, sedih mendengar tawamu dalam keputus asaan.”
Terkadang orang takut untuk melakukan sesuatu
karena dia takut berjalan sendirian. Dia akan merasa mendapatkan beban yang
sangat berat ketika dia merasa hanya dirinya yang berjuang. Oleh karena itu
meyakinkan bahwa kita “berjalan bersamanya” sangat diperlukan. Hal tersebut
akan menumbuhkan mental keberanian pada dirinya.
4. Menawarkan bantuan.
Contoh :
“Saya siap membantu apa saja jika kamu
membutuhkannya. Jangan sungkan – sungkan. Sebagai saudara sudah sepantasnyalah
kita saling menolong . keberhasilanmu adalah keberhasilanku juga. Saya senang
melihatmu senang.”
Seseorang akan surut semangatnya ketika
mengalami kekurangan barang / alat yang mendukung keberhasilanya. Mereka akan
merasa tidak percaya pada dirinya bahwa dia mampu ketika mereka tidak berhasil
memenuhi kebutuhannya untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu butuh seseorang
yang dengan murah hati menawarkan bantuan baik moril maupun materiil yang
berguna untuk mencapai keberhasilannya.
E. kemarahan / Anger
komunikasi verbal ketika marah adalah :
1. Mengumpat
Mengumpat dibagi menjadi dua. Yakni mengumpat
dalam ungkapan bahasa halus dan kasar. Umpatan dalam bahasa halus biasanya
berasal dari umpatan kasar yang diplesetkan pada benda – benda tertentu.
Contoh umpatan dalam bahasa halus :
“asemm! Gak sopan ni orang!! (asem adalah plesetan dari kata asu)
“bajigur!!”
(plesetan dari
kata bajingan)
“kurang asem loe! (kurang asem plesetan dari kata kurang ajar)
Contoh umpatan dalam bahasa kasar :
“Jancok
matane asu!!!geger ta
cok?”
“anjiiinnggg!!
Renspon pertama yang muncul ketika marah
adalah mengumpat. Reflek tersebut terjadi karena marah adalah emosi yang sulit
dikontrol. Sehingga dampatnya juga sulit untuk dikontrol. Disisi lain marah
adalah hal yang disukai setan. Sehingga
setan dapat dengan mudah membujuk pemarah untuk mengumpat dan melakukan hal jelek.
2. Mengelus dada sambil berkata dalam hati
“sabaarr sabaarrr”.
Contoh :
“Sabaaarr sabaaarr.. ini hanya sementara. All
iz well.”
Mengelus
dada sambil berkata “sabaarr sabaarrr” adalah sebagai upaya untuk mengontrol
emosi diri. Emosi yang sering kali meluap – luap akan sedikit reda ketika
menenangkan diri dan mengelus dada. Perkataan yang menenangkan hati beraneka
ragam. Berkata dalam hati bertujuan untuk meyakinkan diri bahwa semuanya kelak
akan lebih baik dan sebagai alat kontrol darurat yang mudah dilakukan.
3. Mendoakan keburukan bagi orang yang membuat
kita marah.
Contoh :
“Semoga dia nanti tertabrak gerobak bakso
terus suruh ganti rugi.”
“Mandar
tibo kepleset idu sampek gegar
otak.”amin amin amin.
Marah
membuat pelakunya sering kali melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang.
Sehingga apa yang dikatakan sering tidak rasional. Pemarah hanya memikirkan
dendamnya dapat terobati dengan melihat orang yang membuat marah menderita.
Pemarah akan mendoakan keburukan jika dengan tangannya sendiri dia sudah tidak
bisa lagi membalas dendamnya. Salah satu pengharapannya adalah adanya Dzat yang
akan membalaskannya.
4. Wudhu.
Agama mengajarkan cara yang baik untuk
mengatasi kemarahan adalah dengan berwudhu. Berwudhu membuat perasaan lebih
tenang karena kemarahannya sudah luntur bersama dengan basuhan air yang
dibasuhkan. Berwudhu dapat menenangkan karena sebelum berwudhu pun kita juga
berdoa. Doa tersebut dapat menjadi penenang jiwa. Sudah banyak kejadian yang
membuktikan bahwa air itu menenangkan, sehingga air dapat dijadikan alat yang
ampuh untuk mengurangi kemarahan.
Gambar wudhu :
2. Daftar peraturan penggunaan komunikasi verbal ketika :
- Berbicara dengan
orang yang lebih tua (Talking with elders).
1. Menggunakan bahasa “kromo inggil”.
Contoh :
Saya : Mbah kulo pamit riyen ajeng
kesah dateng malang mbenjang enjing. Pangestunipun nggeh mbaah. Mugi – mugi
simbah tansah pinaringan bagas waras. Amiiin..
Kakek :
Iyo le ati – ati. Simbah nyangoni slamet ae yo..
Dalam bahasa jawa terdapat perbedaan dalam
menggunakan bahasa ketika berbicara dengan obyek yang berbeda. Bahasa kromo
inggil digunakan ketika berbicara
dengan orang yang lebih tua atau orang yang terhormat. Bahasa kromo inggil tersebut
dimaksudkan agar dapat menimbulkan kesan menghargai dan menghormati lawan
berbicara. Setiap manusia merasa senang ketika dihormati dan dimuliakan.
Sehingga bahasa kromo inggil tersebut diharapkan dapat membuat hati
lawan bicara menjadi senang. Ketika hati lawan bicara dalam kondisi yang senang
maka segala yang kita bicarakan akan mudah diterima lawan bicara. Mereka juga
akan menghargai kita sebagaimana kita menghargai mereka.
2. Sopan santun
Contoh :
Firma :Nuwun sewu pakde!
( sambil sedikit menundukkan badan ). Farid wonten teng griyo?
Pakde Sahut : ono le. Mlebu wae. Rid Farid digoleki
koncomu ki lho!
Sopan santun kepada orang yang lebih tua dalam
kebudayaan jawa sangat dijunjung tinggi. Hal tersebut dikenal dengan unggah
– ungguh. Jika kita ingin dihormati maka sudah selayaknya kita juga
menghormati orang lain. Seseorang akan lebih menghargai dan menghormati kita
ketika kita sopan dalam berperilaku dan santun dalam berbicara. Sopan santun
juga dapat dijadikan cara untuk pencitraan diri kita bahwa kita adalah orang
yang baik. Orang dapat menyimpulkan bahwa kita baik hanya dengan melihat
seberapa sopan kita terhadap orang lain.
3. “Ngakrapi” (mencoba untuk akrab )
dan bicara yang tidak membosankan.
Contoh :
Firma : Pripun kabare pakde? Lagi nanem nopo
sakniki?
P. Suhadi : Yo ngene iki le. Nandur lombok
gede. Wingi bar kebanjiran akeh wit sing mati.
Firma
: Wadoh.. tapi tesih saget panen to pakde? Pripun regine pedesan? Awes
mboten?
P. Suhadi : Yo paneno gak asil akeh le..
Lumayan keno nggo gantine tuku rabuk.
Firma : Nggeh mugi mawon tesih asil kathah dee...
Komunikasi yang paling baik adalah dalam
keadaan yang intim. Yaitu keadaan terdekat dan tidak ada kecanggungan
komunikasi lagi. Salah satu cara untuk menjadi intim adalah dengan akrab kepada
lawan bicara. Ngakrapi bertujuan untuk menjadi lebih dekat dengan lawan
bicara sehingga diharapkan dapat merasakan apa yang dirasakan lawan bicara /
simpati bahkan empati. Dengan demikian hubungan yang harmonis akan terjalin.
4. Membicarakan hal yang disukai orang yang lebih tua dan memberikan
kesempatan berbicara yang lebih banyak kepada yang lebih tua.
Contoh :
Berbicara dengan orang tua yang suka motor
tua.
Firma : wah motore kinclong pak. CB
82 nggeh pak? Harga pasarane sakniki ngantos
pinten pak?
P. Taji : Iyo le bar diumbah mau.
Iyo le. lek rego tergantung kondisi motore. Nek koyo ngene yo sekitar 6 jutaan.
Firma : nggeh to pak. Rencang kulo
nggadah warno abang ditawar tiang 4 juta. Kondisine nggeh mboten bedo adoh
kaleh gadane jenengan.
P. Taji : Wah kemurahen iku le. Ojo
dikekno. Saiki lagek pasaran motor CB. Akeh wong sing golek.
Berbicara
tentang hal yang disukai orang tua bertujuan untuk menjalin komunikasi yang nyambung.
Kebanyakan dari orang tua tidak memahami pembicaraan yang terlalu berat dan
diluar jangkauan mereka. Mereka cenderung tidak mau berbicara ketika kita
berbicara diluar bidang mereka sukai. Memang benar mereka berkomentar, namun
sangat terbatas. Berbeda ketika pembicaraannya tentang hal yang mereka sukai,
mereka akan berbicara panjang lebar dan merasa akrab. Disisi lain, ketika orang
tua mau berbicara panjang lebar dengan kita maka sedikit banyak kita dapat
mengambil informasi dan pembelajaran dari mereka.
- Interaksi saat makan
malam ( Interacting
at dinnertime )
1. Mengobrol sambil menunggu makanan
disajikan.
Contoh :
Firma :
Bang pesen paket hemat 1! 3 porsi ya!
( sambil menunggu makanan disajikan ).
Firma : Egh Ris
tugasmu gimana? aku tinggal setengah lagi. Tapi aku masih ragu tugasku udah
bener apa belum.
Ramdani : Wah aku malah belum sama sekali
bro. Buka tugas aja belum pernah. Nanti aku lihat punyamu ya buat referensi.
Firma : oalaahh..
yaweslah . Ntar kerja bareng aja. Tanya – tanya ke temen – temen juga. Ayo
makan dulu! Makanan udah datang.
Berbicara
ketika menunggu makanan disajikan adalah berbicara untuk memanfaatkan waktu
menunggu agar tidak terjadi suasana sepi dan garing. Pembicaraan
tersebut biasanya spontan tanpa adanya rancana terlebih dahulu. Pembicaraan
tersebut berisi pembicaraan – pembicaraan ringan tanpa perlu pemikiran –
pemikiran tajam yang berfungsi untuk sekedar bertukar informasi maupun basa –
basi belaka.
2. Meminum setegukan sebelum makan.
Meminum seteguk air sebelum makan berfungsi
untuk membasahi mulut agar mulut tidak kaget ketika makanan dimasukkan. Meminum
seteguk air juga dapat berfungsi sebagai pelumas mulut agar makanan mudah
ditelan. Selain itu agar tidak terkesan grusah – grusuh tidak sabar
untuk melahap makanan dan agar makanan lebih terasa nikmat.
Gambar minum :
3. Obrolan saat makan kebanyakan adalah pembicaraan
ringan dan tentang kejadian yang telah dilalui.
Contoh :
Firma : kapan maen ketempatku lagi
fan? Sekarang mumpung lagi musim rambutan. Bisa makan sepuasnya kalau kamu main
kesana.
Afan : wah masih belum tau ma.
Belum ada libur panjang. Nanti gampang laah bisa diatur. Mungkin nunggu musim
mangga aja. Hehehe
Firma : haha oke oke. Ajak anak – anak juga kalau
mau maen kesana.
Obrolan
saat makan lebih sering obrolan yang ringan dan tidak perlu pemikiran karena
waktu makan adalah waktu sejenak untuk refresh tubuh. Waktu makan juga
berfungsi untuk mengistirahatkan tubuh
dan pikiran dari masalah – masalah yang dilalui. Waktu makan adalah waktu untuk
lepas sejenak dari masalah yang ada agar pikiran menjadi segar sehingga ide –
ide baru dapat muncul. Makanan tidak akan terasa nikmat ketika pikiran masih
terbebani dengan masalah – masalah yang ada.
4. Posisi duduk dan cara makan terserah yang
penting merasa nyaman dan enjoy.
Posisi
duduk dan cara saat makan terserah tergantung dengan kenyamanan. Jika makan
menggunakan lauk ikan dan kepiting maka makan menggunakan tangan. Jika
makanannya berkuah maka makan menggunakan sendok. Saya tipe orang yang tidak
menyulitkan diri dengan berbagai aturan, ketika posisi duduk terasa tidak
nyaman sehingga mengganggu kenikmatan makan maka saya akan merubah posisi
sesuai dengan kenyamanan walaupun ditempat yang elit seperti restoran.
Gambar posisi makan :
- Pertukaran komunikasi
pertama di pagi hari ( Having first exchanges in the morning ).
1. Bangun tidur langsung lihat handphone sambil lihat jam.
Aktivitas yang saya lakukan pertama kali saat bangun
tidur adalah melihat handphone dan jam. Hal tersebut sudah menjadi
kebiasaan sehingga tanpa disengaja pun kegiatan tersebut reflek dilakukan.
Melihat handphone bertujuan untuk mengetahui apakah ada sms atau tidak.
Tidak peduli sms tersebut penting atau tidak. Saya merasa ada kekurangan jika
ritual tersebut tidak dilakukan. Aktivitas tersebut tetap dilakukan walaupun
bangun sudah sangat siang. Melihat jam bertujuan untuk mengetahui waktu shalat
shubuh. Jika pada saat melihat jam waktu masih belum menunjukkan waktu shalat
shubuh maka masih ada kesempatan bagi saya untuk tidur lagi.
Gambar bangun melihat handphone sambil melihat jam :
2. Sapaan teman kontrakan ketika baru bangun.
Contoh :
Gopar :
Tangi! Turu tok ae. Hehehe
Firma : hehehe iyo mas. ( sambil berjalan kekamar mandi ).
Komunikasi pertama yang dilakukan oleh gopar adalah untuk
menunjukkan ke-eksis-annya. Sebenarnya pertanyaan tersebut adalah pertanyaan
yang tidak memerlukan jawaban namun tetap saja dilontarkan karena bertujuan
untuk mencairkan suasana agar tidak
canggung dan arogan. Komunikasi tersebut dilakukan Gopar untuk menunjukkan
bahwa dia perhatian dan tidak terkesan tidak peduli.
3. Pertanyaan dari teman tentang kejadian yang lalu.
Contoh :
Pertanyaan ini terjadi dipagi hari saat nonton televisi.
Faisal : Semalem pulang jam berapa
ma? Kok aku gak lihat kamu seharian kemarin?
Firma :
Pulang sekitar jam 11 mas. Kemaren nyiapin GOR Pertamina sampai malam banget
buat acara muhasabah akhir tahun hari ini. Iya dari pagi aku dikampus terus
mas. Kuliah rapat kuliah rapat.
Faisal : Oalaahh.. pantesan.
Pertanyaan yang
dilontarkan hanya sekedar untuk menjawab keingintahuan si penanya. Biasanya hal
yang ditanyakan adalah hal yang dirasa penanya agak berbeda dengan rutinitas
biasanya sehingga menimbulkan penasaran. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa si penanya peduli dengan
kita. Hal tersebut terbukti dengan si penanya mengetahui keadaan kita.
Pertanyaan tersebut juga berfungsi untuk membuat keadaan tidak sepi sehingga
suasana menjadi santai dengan obrolan – obrolan ringan.
4. Pertanyaan dari teman tentang hal yang akan dilakukan hari ini.
Contoh :
Yosia : Hari ini mau kemana aja? Nanti
ada kuliah ?
Firma : Paling Cuma dikampus aja
mas. Gak ada rencana kemana – mana.
Yosia : Kuliah jam berapa?
Firma : Jam 9.40 mas. Samian jam
berapa?
Yosia :
Aku abis ini berangkat. Masuk jam 7.30 . egh nanti sebelum kamu kuliah tolong
bayarin ongkos benerin pager ya! Nanti orangnya kesini jam 9. Ini uangnya!
Firma : oke oke beresss.
Pertanyaan tersebut
dilontarkan dipagi hari ketika masih dalam kondisi senggang tanpa pekerjaan.
Pertanyaan tersebut diucapkan sambil menonton televisi maupun saat mengantri
mandi. Pertanyaan tersebut diucapkan untuk menunjukkan perhatian penanya
terhadap yang ditanya. Pertanyaan tersebut terkadang juga mempunyai tujuan
tertentu seperti keinginan untuk minta tolong dsb.
- Bertemu teman
dikampus ( Greeting casual friends on campus )
1. Bertemu teman baru.
Komunikasi yang dilakukan ketika bertemu
dengan teman / orang yang baru dikenal antara lain adalah :
A. Mencari kesamaan
Komunikasi efektif akan terjadi ketika kita
mempunyai background yang sama dengan lawan bicara. Hal tersebut
dikarenakan antara pihak satu dengan yang lain mempunyai pemahaman yang berbeda
sehingga pembicaraan yang dilakukan nyambung. Mencari kesamaan dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Antara lain :
1. Tanya identitas barangkali terdapat
kesamaan.
Contoh :
Percakapan ini terjadi di D.I Yogyakarta.
Firma :
egh bro namamu tadi siapa? Maaf ingatanku melemah setelah bertemu kamu..heheh
Anak mana kamu?
Arga :
Arga, panggil Arga atau seenakmu. Aku dari trenggalek bro.
Firma : Oalah.. podo Jatime rek. Aku
yo jatim. Aku arek Jember. Ternyata ndek jogja akeh wong jatim pisan yo cak.
Penak lek balik iso bareng – bareng.
Arga : owalaaahh.. pantesan kowe
ngomonge medok puooll.. hahaha.. iyo cak.. lek golek mangan bareng ae.. ilate
wong jatim lak gak cocok karo panganan kene se.. haha..
Firma :
haha .. ate mbayari ta kok golek mangan barang. Hahaha...
Komunikasi akan terasa lebih hangat ketika
terdapat persamaan. Salah satu cara untuk menjadikan komunikasi efektif dan
dapat diterima pendengar adalah dengan berkomunikasi berdasarkan kesamaan.
Sehingga keakraban akan mudah terjalin. Selain itu orang yang diajak
berkomunikasi akan lebih mudah memahami apa yang kita ucapkan karena mempunyai background
yang sama.
2. Mengaitkan apapun yang berhubungan dengan
dirinya.
Contoh :
Iqbal :
Rumahku Jogja bro.
Firma : Lhoh iya ta? Jogjanya mana?
Dulu aku 3 tahun hidup disana. Kotanya sungguh memikat. Aku jadi kangen pengen
kesana lagi nih bal.
Iqbal :
Aku Jogja Kota Fir. Daerah Kota Baru deket Gramedia.
Firma : oh iya iya aku tahu. Kalau
aku dulu tinggalnya di Wirobrajan. Malioboro kebarat sekitar 2 km.
Mengaitkan apapun yang berhubungan dengan
dirinya bertujuan untuk menjadikan hubungan lebih dekat dan akrab. Orang selalu
merasa canggung dan sungkan berbicara kepada lawan bicara ketika komunikasi
yang efektif belum terjalin. Orang lebih suka berdiam diri daripada ngobrol
ketika merasa malu dan sungkan untuk menyapa terlebih dahulu. Oelh karena itu
mencari kesamaan dengan lawan bicara bertujuan mencairkan suasana kecanggungan
dan sungkan. Hal itu dapat dilakukan dengan mengaitkan pembicaraan apapun yang
berhubungan dengannya agar lawan bicara juga nyambung terhadap pembicaraan
kita.
3. Mencoba untuk akrab.
Contoh :
Firma : heh bro kamu mata kuliah agama diajar siapa?
Firma : heh bro kamu mata kuliah agama diajar siapa?
Yales :
Aku diajar Pak. Sam’un bro.
Firma : lhoh iya ta? Aku juga bro.
Enak ya kalo ngajar. Yang penting rajin mesti nilainya A.
Yales : iya bro. Uenak banget.
Tapi kemaren aku dipanggil tuyul gara – gara telat bro. Haha..
Firma :
makanya jangan telat bro! Ahhaha..
Banyak
sekali cara yang dapat dilakukan agar hubungan menjadi akrab. Antara lain
dengan melakukan pembicaraan yang mudah dimengerti dan diterima oleh lawan
bicara sehingga apa yang kita bicarakan dapat dengan mudah mendapatkan feedback.
Ada ungkapan “berbicaralah sesuai dengan bahasa kaummu”. Hal tersebut
dimaksudkan agar kita menyesuaikan diri dengan siapa kita berbicara.
B. Bertemu teman akrab.
1.
Menyapa dengan panggilan akrab.
Contoh :
Firma : Lek ( panggilan akrab
untuk yepa).. kon wingi nangdi ae. Jare ate futsal tak enteni gak teko – teko.
Yepa : Suorryy pak. Aku wingi
mbengkelno motor. Kon ate tak sms lakok hapeku mati. Yoweslaah..
Panggialan akrab tersebut adalah panggilan
khusus dari teman sebagai bentuk keakraban. Panggilan tersebut berfungsi untuk
mencairkan suasana dan menghilangkan kecanggungan. Panggilan akrab didapatkan
dari seringnya komunikasi yang dilakukan sehingga membuat kita menyimpulkan
sendiri panggilan apa yang sesuai dengannya dan enak untuk diucapkan walaupun
terkadang panggilan tersebut tidak disukai teman kita. Panggilan akrab lebih
sering menggunakan nama jelek maupun ejekan yang sebenarnya bertujuan agar
lebih humoris. Banyak orang yang lebih kenal dengan nama akrabnya daripada nama
aslinya. Hal tersebut dikarenakan kebiasaan memanggil dengan nama akrab dan
melupakan nama asli.
2. Guyonan
Contoh :
Yepa :
kamu tadi malam kemana kok gak datang kerumah?
Firma :
Aku ketiduran dihatimu. Hahaha.. egh kamu punya uang seribuan gak?
Yepa :
Hassehh..punya. buat apa?
Firma :
buat parkir dihatimu. Hahaha
Yepa :
hahaha ndiaassem..
Guyonan akan mudah muncul pada saat kita
berkomunikasi dengan teman yang sudah lama dikenal daripada teman yang baru
dikenal. Hal tersebut karena perasaan malu dan sungkan sudah tidak ada lagi
sehingga berkomunikasi menjadi lebih akrab. Guyonan membuat pikiran kembali
segar karena sudah tidak merasa terbebani lagi. guyonan juga membuat kita lebih
dekat dengan lawan bicara sehingga omongan kita akan mudah didengar.
- berbicara dengan profesor ( Talking
with professors )
1. berbicara yang dapat menaikkan harga diri.
Contoh :
Percakapan dengan Prof. Darsono ketika meminta
testimoni untuk Reza Yogaiswara.
Profesor :
Apa saja yang sudah dia laukan dalam kepengurusannya?
Firma :
Banyak pak. Hampir semua program kerjanya terjalankan.
Profesor : Saya kok tidak
pernah dengar dia ngapain aja selama ini. Apa yang menjadikannya berbeda dengan
kepengurusan tahun lalu?
Firma : ada sekolah
aktivis muda pak. Jadi mahasiswa fisip digembleng dan diberi materi serta
simulasi materi langsung tentang hal yang berbau aktivis yang berfungsi untuk
menumbuhkan jiwa aktivis muda yang tidak apatis.
Profesor :
gitu ya.. saya malah baru tahu ini dari kamu.
perkataan yang bergaris bawah tersebut
menaikkan harga diri kita karena kita terkesan sebagai orang pertama yang
memberikan informasi yang tidak diketahui oleh profesor. Profesor merupakan
orang yang mempunyai kedudukan tinggi karena ilmunya. Ilmu yang dimilikinya
tercermin dari cara berbicaranya. Oleh karena itu diperlukan percakapan yang
dapat menaikkan harga diri agar profesor lebih menghargai pembicaraan kita.
Jika profesor sudah sangat menghargai kita maka segala yang kita bicarakan akan
didengarkan. Hal tersebut akan membantu apabila kita membutuhkan bantuan
profesor.
2. Berbicara hal yang penting saja.
Contoh :
Firma : Selamat pagi pak! Saya
firma dari kelas C.IK.1. Untuk tugas filsafat, yang ditanggapi makalahnya saja
atau power point dan presentasinya pak?
Profesor :
Makalahnya saja ya. Kebanyakan nanti malah repot. J
Firma :
oke pak. Terima kasih. J
Kebanyakan dari Profesor adalah orang yang
sibuk dan jarang mempunyai waktu untuk hal – hal yang kurang penting sehingga
kesempatan berbicara dengannya menjadi terbatas. Maka dari itu pembicaraan yang
dilakukan lebih baik pembicaraan yang penting saja. Dibutuhkan saling
pengertian agar komunikasi yang harmonis tetap terjalin. Diantaranya pengertian
untuk tidak berbicara panjang lebar terhadap hal yang tidak penting karena kita
sadar bahwa waktunya terbatas.
3. Lebih banyak mendengarkan daripada
berbicara
Contoh :
Profesor :
Dari fisip berapa orang yang nyalon ke DPM Universitas?
Firma :
4 orang pak.
Profesor : Salah kalau
strateginya begitu. Nanti suaranya akan terpecah. Sebenarnya 2 orang saja itu
sudah maksimal. Kalau 2 orang, suaranya bisa dibagi 2 dan semuanya pasti akan
dapat kursi. Kalau 4 orang yang maju
saya tidak bisa memastikan.
Profesor
adalah orang yang sudah mempunyai ilmu yang tinggi. Perkataannya juga berbobot
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Maka dari itu menempatkan diri untuk
lebih banyak mendengarkan daripada berbicara bertujuan agar kita mendapatkan
lebih banyak masukan dan informasi serta untuk menunjukkan kesopanan kepada
yang lebih berpengalaman. Dengan banyak mendengarkan kita akan semakin banyak
mendapatkan pengetahuan baru yang keluar dari mulutnya baik disadari maupun
tidak.
4. Tidak memotong pembicaraan.
Contoh :
Pembicaraan yang tidak diperkenankan :
Profesor : Pelajar sekarang terutama pria hampir semuanya pernah menonton
film porno. Data penelitian yang menyangkut hal tersebut membuktikan “data
yang bapak sajikan belum terbukti valid”( tiba – tiba memotong pembicaraan
saat profesor belum selesai berbicara).
Semua
orang akan merasa tidak nyaman bahkan jengkel ketika pembicaraannya dipotong.
Semua mempunyai kesempatan dan hak berbicara yang sama sehingga ketika kita
memotong pembicaraan maka kita akan dianggab sebagai orang yang mengambil hak
orang lain. Pembicara yang baik adalah pembicara yang mengetahui kapan dirinya
harus berbicara dan kapan orang lain harus berbicara. Tidak memotong
pembicaraan berfungsi agar informasi yang kita dapatkan bisa utuh tanpa
terpotong sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi kesalah pahaman.
5. Sopan dan tidak terkesan menggurui.
Contoh :
Profesor : Tugas filsafat kamu ada
yang kurang. Yang kamu sebutin di rumusan masalah belum terjawab semua
dipembahasan. Besok dibenerin ya!
Firma : Iya Pak maaf. Terima kasih atas
bimbingannya.
Profesor selalu menempatkan dirinya sebagai
orang yang mempunyai kelebihan dibanding orang lain. Sehingga mereka merasa
menjadi orang yang mempunyai derajat tinggi dan tidak pantas digurui. Mereka
menganggab segala yang mereka lakukan sudah benar sehingga mereka sering merasa
tersinggung jika ada orang yang mengingatkannya perihal kekurangannya. Maka
dari itu untuk menjalin komunikasi yang harmonis diperlukan saling pengertian.
Tidak terkesan menggurui ketika berbicara dengannya dan memposisikan mereka
sesuai dengan posisi mereka seharusnya.
6. Tatapan mata fokus pada profesor
Seseorang dilihat kesungguhannya dari tatapan
matanya. Tatapan mata yang mantab dan fokus akan menunjukkan bahwa kita
merupakan pribadi yang sungguh – sungguh dan tegas. Tatapan mata yang tidak
fokus kepada lawan bicara menunjukkan bahwa mental kita belum tertata dengan
baik sehingga orang yang diajak bicara akan berpikir ulang untuk memberikan
amanah kepada kita karena dikhawatirkan tidak mencapai hasil maksimal. Tatapan
fokus juga menunjukkan kepercaya dirian dan menunjukkan kesiapan menghadapi apa
saja dan siapa saja. Tatapan mata yang fokus merupakan cara untuk mencapai
komunikasi yang efektif sehingga akan sangat diperlukan jika kita ingin
berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain.
Gambar tatapan mata fokus :
7. Percaya diri
Percaya
diri merupakan tanda bahwa seseorang sudah siap untuk menghadapi orang lain.
Percaya diri sangat dibutuhkan agar orang yang dihadapi yakin bahwa kita
bersungguh – sungguh. Tanpa kepercaya-dirian orang lain akan mudah meremehkan
kita bahkan mereka tidak akan mendengarkan perkataan kita. Percaya diri dapat
ditunjukkan dengan tatapan mata yang fokus pada lawan bicara, tidak ada keragu
– raguan dan penguasaan yang baik terhadap materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar