Bab
I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Lahir, tumbuh, dan kokohnya ilmu menimbulkan
persoalan-persoalan yang berada di luar minat, kesempatan, atau jangkauan dari
ilmuwan sendiri untuk menyelesaikannya. Namun, ada sebagian cedekiawan yang
berusaha menemukan penyelesaian untuk masalah tersebut yang mana para
cendekiawan ini disebut sebagai filsuf (philosophers). Pemikiran para filsuf
mengenai filsafat ilmu merupakan filsafat ilmu atau philosophy of science.
Filsafat menurut para ahli secara umum adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen dan percobaan
tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
serta memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi itu.
Seiring dengan bermunculannya filsuf, definisi
mengenai filsafat ilmu juga semakin beragam, sehingga saat ini terdapat
beberapa perbedaan dalam mendefinisikan filsafat ilmu.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. dengan
menyatukan pendapat para filsuf, apa kesimpulan yang dapat diambil tentang pengertian filsafat
ilmu?
2. bagaimana
pembagian cabang ilmu menurut para filsuf?
C. Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk
mengetahui pengertian filsafat ilmu dengan menyatukan pendapat para ahli.
2. untuk
mengetahui berbagai cabang ilmu pengetahuan menurut berbagai filsuf.
D. Manfaat
Manfaat
dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. menambah
pengetahuan mengenai definisi filsafat ilmu.
2. setelah
pengetahuan bertambah, diharapkan ilmu yang telah didapat bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bab II
Pembahasan
Definisi Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli
Para filsuf (philosophers) dengan
pemikiran reflektif mereka berusaha memecahkan persoalan-persoalan yang berada
di luar minat, kesempatan atau jangkauan. Pemikiran para filsuf itu mengenai
ilmu merupakan filsafat ilmu (philosophy of science). Berbagai definisi
philosophy of science dari para filsuf dapat dikutip sebagai berikut:
1. Robert
Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah
tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan
terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam krangka
ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi
filsafat ilmu demikian jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktek
ilmiah senyatanya
2. Lewis
White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagi suatu keseluruhan.
3. Cornelius
Benjamin
Cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah
sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metode-metodenya,
konsep-konsepnya dan praanggapan-peranggapanya, serta letaknya dalam kerangka
umum dari cabang-cabang penegtahuan intelektual.
4. Michael
V.Berry
Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori
ilmiah, dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode
ilmiah.
5. May
Brodbeck
Analisis yang netral secara etis dan filsafati,
pelukisan, dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.
6. Peter
Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang
mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh
pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal: di satu pihak, ini
membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, yang menyajikannya
sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di pihak lain, filsafat
memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasab
bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan
pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.
7. Alfred
Cyril Ewing
Istilah filsafat ilmu biasanya diterapkan pada
cabang logika yang membahas dalam suatu cara yang dikhususkan metode-metode
dari ilmu-ilmu yang berlainan.
8. Antony
Flew
ilmu empiris yang teratur menyajikan hasil yang
paling mengesankan dari rasionalitas manusia dan merupakan salah satu dari
calon yang diakui terbaik untuk pengetahuan. Filsafat ilmu berusaha menunjukkan
dimana letak rasionalitas itu; apa yang khusus mengenai
penjelasan-penjelasannya dan kontruksi-kontruksi teorinya; apa yang
memisahkannya dari perkiraan dan ilmu-semu serta membuat ramalan-ramalannya dan
berbagai teknologi berharga untuk dipercaya; yang terpenting apakah
teori-teorinya dapat diterima sebagai mengungkapkan kebenaran tentang suatu
realitas objektif yang tersembunyi
9. A.
R. Lacey
Terutama studi tentang bagaimana ilmu bekerja atau
seharusnya bekerja. Studi tentang bagaimana ini melakukan biasanya diterima
sebagai suatu petunjuk yang layak tentang bagaimana ini seharusnya. Studi ini
sering disebut metodologi, suatu istilah yang dapat juga bersifat relatif,
misalnya metodologi sejarah.
10. John
Macmurray
Dalam filsafat ilmu, kita terutama bersangkutan
dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum,
prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang
berasal dari keasyikan dengan ilmu; tetapi yang bukan sendirinya merupakan
hasil-hasil penyelidikan dengan metode-metode yang ilmu memakainya. Ketika saya
mendefinisikan filsafat ilmu sebagai penilaian filsuf tentang ilmu itu sendiri,
hal inilah yang terdapat dalam pikiran saya.
11. D.
W. Theobald
Ilmu dalam garis besarnya bersangkutan dengan apa
yang dapat dianggap sebagai fakta tentang dunia yang kita diami. Filsafat ilmu
di pihak lain dalam garis besarnya pula bersangkutan dengan sifat dasar fakta
ilmiah – atau dinyatakannya secara lain, bersangkutan dengan fakta-fakta
mengenai fakta-fakta tentang dunia.
12. Stephen
R. Toulmin
Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba
pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan
ilmiah-prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode
penggantian dan perhitungan, praanggapan-praanggapan metafisis, dan seterusnya. Dan selanjutnya menilai
landasan-landasan bagi kesahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal,
metodologi praktis, dan metafisika
Cabang Ilmu Filsafat
Cabang-cabang
dari ilmu filsafat secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Logika adalah cabang filsafat yang
mempelajari aturan atau patokan yang harus ditaati agar orang dapat berpikir
dengan tepat, teliti dan teratur untuk mencapai kebenaran.
2. Epistemology salah satu
cabang filsafat yang menyoroti, dari sudut sebab pertama, gejalan pengetahuan
dan kesadaran manusia. Apakah pengetahuan itu benar dan terpercaya; apakah
tetap dan tidak berubah, atau berubah-ubah saja, ataupun bergerak dan
berkembang; dan jika yang terakhir itu keadaannya, lalu ke manakah ia; apakah
merupakan masalah pribadi ataukah sejauh mana memasyarakat dan menyejarah.
Dalam epistemology diusahakan member jawab atas pertanyaaan kemungkinan
pengetahuan, tentang batasannya, tentang asal dan jenis pengetahuan.
3. Kritik ilmu yang disebut filsafat ilmu
pengetahuanadalah cabang filsafat yang menyibukkan diri dengan teori pembagian
ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis
keterangan yang diberikan yang tidak termasuk bidang ilmu pengetahuan melainkan
merupakan tugas filsafat. Dewasa ini filsafat pengetahuan dirasakan semakin
penting.
4. Ontology sering disebut metafisika umum
atau filsafat pertama adalah filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala
sesuatu sejauh itu ‘ada’. Manusia, benda, tumbuh-tumbuhan, binatang adalah
suatu pengada, karena itu pengetahuan tentang pengada sejauh mereka ada,
disebut ontology. Jadi, metafisika adalah refleksi filsafat kenyataan paling
dalam dan paling akhir secara mutlak.
5. Teologi metafisik membicarakan filsafat
ke-Tuhan-an atau logos (ilmu) tentang Theos (Tuhan) menurut ajaran agama dan
kepercayaan.
Landasan Ilmu
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Landasan(foundation) dari ilmu itu mencangkup:
a.
konsep-konsep pangkal
b.
anggapan-anggapan dasar
c.
asas-asas permulaan
d.
struktur-struktur teoritis
e.
ukuran-ukura kebenaran ilmiah
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan
campuran yang eksistensi dan pemekaranya bergantung pada hubungan timbal-balik
dan saling-pengaruh antara filsafat ilmu. Istilah yang terdapat dalam
kepustakaan asing untuk menyebut bidang pengetahuan ini ialah:
a. philosophy
of science (filsafat ilmu)
b. theory
of science (teori ilmu)
c. metascience
(adil-ilmu)
d. methodology
(metodologi)
e. science
of science (ilmu tentang ilmu)
Filsuf Rudolf Carnap memakai istilah science of
science dan memberikan definisi sebagai “analisis dan pelukisan tentang
ilmu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika, metodologi, sosiologi, dan
sejarah ilmu”.
D. Pembagian
Ilmu
Konsepsi tentang pembagian ilmu secara kurang tepat
disebut penggolongan ilmu atau pengelompokan ilmu, mencmpuradukkan hal-hal yang
berlainan sehingga banyak menimbulkan kebingungan atau kekacauan. kejelasan
akan lebih tercapai dan kesimpangsiuran bisa terhindar bilamana dibedakan
secara tegas pembagian ilmu berdasarkan:
a. jenis
b. ragam
kedua hal itu jelas berlainan sehingga hasil
pembagiannya juga sama sekali berbeda. Pembagian menurut:
a. jenis
memakai isi substantif dari pengetahuan ilmiah
sebagai dasarnya, biasanya dalam pembagian ilmu menurut jenis orang dapat
sertamerta mengetahui secara garis besar sasaran apa saja yang termasuk dalam
masing-masing rumpun atau cabang ilmu yang bersangkutan. Contoh:
1. pembagian
ilmu yang dianut secara luas oleh universitas-universitas di Amerika Serikat:
a. natural
sciences
b. social
sciences
c. humanities
2. pembagian
ilmu dalam undang-undang perguruan tinggi (UU 1961/22):
a.
ilmu agama/kerohanian
b.
ilmu kebudayaan
c.
ilmu sosial
d.
ilmu eksakta dan tehnik
pembagian ini tidak sepenuhnya berdasarkan jenis,
melainkan telah berbaur dengan ragam.
b. ragam
Menunjukkan suatu ciri tertentu dari segugusan
pengetahuan ilmiah. Pada dasarnya pembagian ini tidak merinci berbagai cabang
ilmu. Orang tidak dapat seketika memperoleh gambaran tentang apa yang ditelaah
ataupun lingkupan masing-masing ragam ilmu yang ditetapkan. Contoh-contoh yang
dapat diajukan mengenai pembagian termaksud ialah dikotomi yang berikut:
1.
Karl Pearson
a. abstract
sciences
b. concrete sciences
2.
William Calvert Kneale
a. a
priori sciences
b.
empirical sciences
3.
Wilson Gee
a. descriptive sciences
b.
normative sciences
4.
Rudolf Carnap
a. formal sciences
b.
factual sciences
5.
dwi-pembagian yang terkenal
a.
inexact sciences
b.
exact sciences
6.
dwi-pembagian yang paling terkenal
a. pure sciences
b.
applied sciences
7.
Wilhelm Windelband
a.
nomothetic sciences
b.
idiographic sciences
8. Hugo
Munsterberg
a.
theoretical sciences
b.
practical sciences
Bab III
Penutup
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Filsafat ilmu adalah
segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia.
2.
Ilmu dapat dibagi
berdasarkan jenis dan ragam.
Berdasarkan jenis, yaitu:
ñ pembagian
ilmu yang dianut secara luas oleh universitas-universitas di Amerika Serikat:
1.
natural sciences
2. social sciences
3. humanities
ñ pembagian
ilmu dalam undang-undang perguruan tinggi (UU 1961/22):
1.
ilmu agama/kerohanian
2. ilmu kebudayaan
3. ilmu sosial
4. ilmu eksakta dan
tehnik
Berdasarkan ragam, yaitu:
1.
Karl Pearson
a. abstract sciences
b.
concrete sciences
2.
William Calvert Kneale
a.
a priori sciences
b. empirical sciences
3.
Wilson Gee
a. descriptive sciences
b. normative sciences
4.
Rudolf Carnap
a.
formal sciences
b. factual sciences
5.
dwi-pembagian yang terkenal
a. inexact sciences
b. exact sciences
6.
dwi-pembagian yang paling terkenal
a.
pure sciences
b. applied sciences
7.
Wilhelm Windelband
a. nomothetic sciences
b. idiographic sciences
8. Hugo
Munsterberg
a. theoretical sciences
b. practical sciences
Daftar Pustaka
Wikipedia. id.m.wikipedia.org/wiki/filsafat (diakses pada tanggal
24 september 2011)
Tanbihun.com/pendidikan/defiinisi-atau-pengertian-filsafat-dan-ilmu-pengetahuan-serta-perbedaannya
(diakses pada tanggal 24 september 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar