Makalah
Dasar-dasar Humas
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hubungan masyarakat atau Public
Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara
berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah
lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus
ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya,
memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan
program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun
lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi
manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai
program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,
mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
Public relation atau hubungan
masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public
relations seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya
kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus
merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam
berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri
dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan
hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public relations merupaka
suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak
diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan,
pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya.
Banyak orang tidak percaya dan sulit
mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan
itu dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas
terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak
terencana dengan baik , padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang
lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi,
dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya
serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang
tidak harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud
Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode
komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk
mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode
komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya public
relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih
diperlukan.
Selain dua pendekatan itu, masih
dimungkinkan pendekatan ketiga yakni peran humas dirangkap top manager atau
perangkat pemerintah lain. Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan
konsultan jasa di bidang public relations yang berada di luar struktur
pemerintahan, terus-menerus atau secara insidental.
Dalam era ini humas sebagai salah satu
fungsi manajemen dalam lingkungan pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap
dipertahankan bahkan harus ditingkatkan perannya. Peningkatan perannya dengan jalan
memperbarui dan menyesuaikan konsep humas pemerintah yang selama ini kita
kenal, dan menerapkan konsep public relations dalam manajemen modern selaras
tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era Masyarakat Informasi dan era
Otonomi Daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Humas dan Opini Publik
1.
Hubungan Masyarakat (Publik relations)
Kegiatan-kegitan Humas
Kegitan humas pada hakikatnya adalah
kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi,verbal maupun
nonverbal.Kegiatan komunikasi verbal,sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari
menulis proposal,artikel,progress report,menulis untuk presentasi,menulis untuk
pers (press release),membuat rekomendasi dan sebagainya.Sedangkan verbal lisan
antara lain jumpa pers,guest guide/open huose.announcer,presenter,desk
informations dan sebagainya.Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi
penyelenggaraan pameran,seminar,special event,riset/peneliian,pers kliping dan
sebagainya.
Kegiatan terbesar humas adalah
menulis,editing,media relations,special
event,berbicara,produksi,riset,programming dan konsultasi.Sedangkan penggunaan
kegiatan yang menggunakan wakti terbesar adalah untuk koordinasi,perencanaan
dan negosiasi
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi;
· customer
relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin
hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen.
· Employee
relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama
dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
· Community
relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini
telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan
yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas
masyarakat tertentu.
· Government
relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
· Media
Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak
akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi
hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh
seorang humas adalah:
· Menyalahgunakan
kepercayaan, ini dapat berupa membocorkan rahasia, korupsi dll
· Memberikaninformasi-informasiyang
tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat
dicek.
· Mengadakan kerja
sama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individu-individu
lainnya, baik dari segi moral maupun segi lainnya.
· Menggunakan
metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan
sseorang atau orang akan kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai
respons terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Fungsi Humas
Dalam buku Public Relations : Teori dan
Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi PR
yaitu :
1. Fungsi Konstruktif
Dianalogikan sebagai “penata jalan
“.Jadi, humas merupakan “garda” terdepan yang dibelakangnya terdiri dari
“rombongan” tujuan-tujuan perusahaan.Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan
mental publik untuk menerima kebijakan organisasi untuk mengetahui kepentingan
publik,mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan
kepada manajemen,menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian,percaya
dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif
Berperan sebagai pemadam
kebakaran,yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah
atau krisis dengan publik,maka humas harus berperan dalam mengatasi
terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara Cutlip and Center mengatakan
bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut
- 1Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan
organisasi.
- Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik
dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan
opini publik pada perusahaan.
- Melayani publik dan memberikan nasehat kepada
pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
- Membina hubungan secara harmonis antara organisasi
dan publik,baik internal maupun eksternal.
Peranan Petugas Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan
manajerial yang dikenal dengan peranan di tingkat messo (manajemen) dapat
diuraikan menjadi 3 peranan,yakni expert pereciber communication,problem
solving process facilitator dan communicatoin facilitator dan juga peranan
teknis .Sehingga bisa dijelaskan lebih jauh terdapat 4 peranan yakni :
- expert pereciber communication
Petugas PR DIANGGAP SEBAGAI ORANG AYNG
AHLI.Dia menasehati pimpinan perudahaan/organisasi.Hubungan mereka diibaratkan
seperti hubungan dokter dan pasien.
- Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri
atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis.Dia menjadi anggota tim bahkan
bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
- Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitayor atau
jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah
bila ada misscommunication.
4. Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai
pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di bidanh humas.
Bidang Humas
· Tulisan-tulisan
humas (dan berbagai bentuk atau isi dari komunikasi kreatif humas lainnya
seperti jurnal-jurnal internal dan kaset video tentang organisasinya) harus
sepenuhnya factual dan informative,serta tidak boleh melebih-lebihkan seperti
yang sering kita temukan pada tulisan-tulisan iklan(free of puffery).Untuk
menjamin kredibilitas,kegiatan-kegiatan humas haruslah bersifat edukatif ,jauh
dari nuansa emosional atau dramatic (seperti naskah iklan)dan menghindari
kecenderungan memuji diri sendiri.Oleh karena itu,[penulisan naskah humas
memerlukan keterampilan yang berbeda dari yang dituntut dari naskah iklan.
· Humas
juga dipakai oleh berbagai organisasi yang tidak terlibat dalam
periklanan.Sebagai contoh dinas kepolisian tidak mengiklankan jasa
pengamanan,namun mereka senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan humas agar
seluruh anggota masyarakat mengetahui keberadaan dan fungsinya.
· Humas
terutama berurusan dengan para editor dan produser di media.
· Humas
dialamatkan pada segenap golongan atau kelompok orang yang kepadanya suatu
organisasi harus berkomunikasi.Mereka boleh jadi bukan pembeli barang atau jasa
perusahaan tersebut,akan tetapi memiliki arti yang sangat penting bagi para
perusahaan atau organisasi yang bersangkutan ;misalnya saja investor atau para
pekerja.
· Komponen-komponen
pokok biaya pada humas adalah untuk sewa ruang ,siaran dan produksi.Pada humas
biaya terbesr adalah waktu karena humas sifatnya padat karya,ditambah
ongkos-ongkos produksi seperti untuk mencetak jurnal-jurnal intern atau membuat
kaset video mengenai perusahaan.
· Media
yang dipakai humas jauh lebih beragam,bahkan masih ditambah lagi dengan
media-media yang diciptakannya sendiri seperti jurnal intern, slide, video,
tape, pameran-pameran tentang perusahaan, bahkan pendidikan,seminar dan
sponsor.Yang disebut belakangan kini menjadi alat humas kian penting.
· Imbal
jasa yang diterima oleh konsultan humas bergantung terutama pada biaya yang
dihitunh berdasarkan waktu yang telah dihabiskannya untuk melayani klien dan
mereka jarang menerima komisi ataupun potongan harga dari pihak media.
· Mayoritas
personal atau tenaga kerja professional dibidang humas tidak bekerja dikantor
konsultan melainkan diperusahaan atau organisasi lainnya (di divisi /
departemen humas yang menjadi salah satu bagian dari struktur organisasi yang
bersangkutan). Oleh sebab itu adalah keliru jika ada anggapan bahwa dunia humas
didominasi oleh para konsultan, betapa pun kiprah mereka memang tampak begitu
menonjol. Aktor yang memegang peran utama dalam dunia humas pada umumnya adalah
professional yang bekerja di perusahaan selain konsultan humas.
· Sasaran utama humas bertujuan
menciptakan saling pengertian diantara segenap khalayaknya (khalayak dalam
humas bias berarti para anggota atau pegawai organisasi itu sendiri) mengenai
kedudukan perusahaan atau citra yang tepat tentang produk atau jasanya
Tugas
Humas
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan
erat dengan tujuan dan fungsi humas yakni :
1. Menginterpretasikan , menganalisis
dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik,kemudian direkomendasikan kepada
manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
2.
Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
3. Mengevaluasi program-program
organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik.
2.
Opini Publik
Opini Publik adalah sekumpulan
pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubngan dengan arah opini,
pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan sosial
Menurut Emory Bogardus, opini public adalah hasil
pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan didalam masyarakat
demokratis. Opini public bukan merupakan seluruh jumlah pendapat
individu-individu yang dikumpulkan. Dengan demikian berarti :
a)
Opini public itu bukan merupakan
kata sepakat.
b)
Tidak merupakan jumlah pendapat yang
dihitung secara numerical. , berapa jumlah orang terdapat dimasing-masing
pihak,, sehingga mayoritas opini dapat disebut sebagai opini public.
c)
Opini public hanya dapat berkembang
dinegara-negara demokratis dimana terdapat kebebasan bagi tiap individu untuk
menyatakan pendapatnya dengan lisan, tertulis, gambar-gambar, isyarat dan lambang-lambang
lainnya yang dapat dimengerti
Dalam praktik kehumasan dalam
menciptakan opini public ada 3 cara,yaitu sebagai berikut :
a
. Tekanan (pressure)
Lebih banyak menggunakan pengaruh,baik secara individu yang
mempunyai kewibawaan/charisma pribadi maupun berdasarkan kekuasaan jabatan atau
kekuasaan tertentu.
b.
Membeli (buying)
Sama dengan “membeli suara” alias menyogok dengan sejumlah
uang (money politic) agar bias memperoleh dukungan,cara inin sering
dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan
sebagainya ,termasuk kegiatan orsospol dalam pemilu untuk mencati dukungan
suara lebih banyak.Kegiatan membeli suara opinipublik ini juga diperlukan dalam
rapat pemegamg saham di perusahaan, termasuk pihak pejabat humas (PRO) dalam berupaya
menjaga publisitas di media pers atau citra lembaga/institusi di mata
masyarakat dan pers dengan cara membelikan “amplop” kepada oknum wartawan yang
selama ini telah dibina dalam aktivitas di lingkungan instansinya masing-masing
c
. Bujukan/ persuasi (persuasive)
Yang paling tepat atau wajar dalam
aktivitas peranan PR dalam membentuk atau merekayasa opini public,yaitu dengan
cara membujuk
Proses
Pembentukan Opini Publik
Proses terbentuknya opini publik
melalui beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu
:
1.
Ada masalah yang perlu dipecahkan
sehingga orang mencari alternatif pemecahan.
2.
Munculnya beberapa alternatif
memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif
3.
Dalam diskusi diambil keputusan yang
melahirkan kesadaran kelompok.
4.
Untuk melaksanakan keputusan,
disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Opini publik sudah terbentuk jika
pendapat yang semula dipertentangkan sudah tidak lagi dipersoalkan. Dalam hal
ini tidak berarti bahwa opini publik merupakan hasil kesepakatan mutlak atau
suara mayoritas setuju, karena kepada para anggota diskusi memang sama sekali
tidak dimintakan pernyataan setuju. Opini publik terbentuk jika dalam diskusi
tidak ada lagi yang menentang pendapat akhir karena sudah berhasil diyakinkan
atau mungkin karena argumentasi untuk menolak sudah habis.
Berdasarkan terbentuknya opini publik,
kita mengenal opini publik yang murni. Opini publik murni adalah opini publik
yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak
murni dapat berupa :
- Manipulated
Public Opinion,
yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik
- Planned
Public Opinion,
yaitu opini yang direncanakan
- Intended
Public Opinion,
yaitu opini yang dikehendaki
- Programmed
Public Opinion,
yaitu opini yang diprogramkan
- Desired
Public Opinion,
yaitu opini yang diinginkan
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Opini Publik
Opini publik dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya :
1.
Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak
mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup,
memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan.
Yang terakhir cenderung mengikut.
2.
Kondisi Sosial
Masyarakat
yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit
daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi
dengan luar sulit dilakukan.
3.
Kondisi Ekonomi
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah
survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang
tenang dan demokratis.
4.
Ideologi
Ideologi adalah hasil kristalisasi
nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu
kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung
mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
5.
Organisasi
Dalam organisasi orang berinteraksi
dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang
dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang
cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
6.
Media Massa
Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa.
Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan yang
sensasional dan berkesinambungan.
B. Konseptualisasi Humas
1.Hubungan
dengan public Intern
a.
Hubungan dengan karyawan
Fungsi humas berkisar pada kegiatan menciptakan dan
mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan karyawan
.Ini dilakukan dengan membinas hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah
terjadinya hubungan yang retak dan ini dilaksanakan dengan komunikasi.Komunikasi
dapat dilakukan oleh kahumas secara lisan maupun media yang berlangsung secara
timbale balik.Dengan keterampilan berkomunikasi,kahumas dapat menjadi mediator
untuk menyalurkan perasaan para karyawan kepada pimpinan,di lain pihak sebagai
motivator untuk membangkitkan daya juang untuk berpartisipasi.
b.Hubungan dengan pemegang saham
Pembinaan merupakan kegitan komunikasi
yang menjadi tugas kahumas (Stocjholder relation) antara lain sbb :
· Menyatakan
selamat pada pemegang saham baru
· Mengirimkan
berkala organisasi
· Menyampaikan
laporan tahunan
2.Hubungan dengan public ekstern
Publik ekstern sebagai sasaran humas
tersdiri atas orang-orang /masyarakat di luar organisasi,baik yang ada
kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan/diduga ada kaitannya dengan
organisasi.
a.Hubungan
dengan pelanggan
Pekerjaaan humas tidak hanya berjisar pada kegiaaaatan
publikasi,tetapi juga kegitan penyelidikan yang tidak jauh berbeda dengan
spionase.Dengan terlibatnya kahumas dalam perang propaganda antara
perusahaan-perusahaan saingannya,ia harus cekatan dan terampil dalam
berkomunikasi dan dalam memantau kegiatan lawan.Ia bersama staff harus
membiasakan diri setiap hari membaca surat kabar dan penerbitan
lain,mendengarkan radio terutama radio swasta niaga yang biasa mwenyiarkan
iklan dan menonton televise untuk mengetahui kalau ada propaganda dari
perusahaan lawan yang cenderung merebut public yang telah dibinanya.
b.Hubungan
dengan Komunitas
Definisinya menurut Wilbur J.(Bill) Peak :Merupakan fungsi hubungan
masyarakat yang merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana,aktif dan
sinambung dengan dan di dalm suatu komunitas untuk memelihara dan membina
lingkugannya demi keuntungan dua pihak,lembaga dan komunitas.
Dalam hal ini kahumas sebagai pelaksanaanya yang bersifat
partisipatif. Pentingnya kegiatan berkomunikasi dalam pembinaan hubungan dengan
komunitas bagi seorang humas tidak hanya dengan penduduk sekitar,tetapi juga
dengan pimpinan organisasi antara lain untuk meyakinkan pentingnya partisipasi
benda atau dana dari organisasi untuk melakukan kegiatan
Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public Relation
mengatakan bahwa dalm rangka pelaksanaan hubungan dengan komunitas,penting
diketahui apa yang didambakan komunitas bagi kesejahteraan,apa yang diharapkan
dati organisasi sebagai urunan untuk kesejahteraannya itu dan bagaimana cara
menilai kontribusi tersebut.
c.Hubungan
dengan pemerintah
1.
Menguasai peraturan-peraturan pemerintah
Perpustakaan
bagian humas suatu organisasi harus dilengkapi dengan buku,risalah,catatan dan
lain-lain yang bersangkutan dengan peraturan pemerintah.Oleh karena itu pula
kahumas perlu menetapkan seorang petugas untuk menangani hal tersebut secara
khusus karena data seperti itu harus disusun sedemikian rupa sehingga apabila
pimpinan organisasi membutuhkannya,dapat dilayani secara cepat dan
tepat.Kahumas harus menguasai peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dalam rangka mencegah terjadinya kegiatan organisasi yang
bertentangan dengan kebijakan pemerintah.Ia juga harus banyak memberi masukan
kepada pimpinan untuk bahan pembuatan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan
tanpa diminta.
2.
Membina hubungan dengan instansi pemerintah
Maksudnya
adalah mengakrabkan diri dengan pimpinan instansi pemerintah
setempat,setidak-tidaknya dengan humas instansi yang bersangkutan.Tujuan
Pembinaan itu adalah,di satu pihak untuk melancarkan hubungan kerja bilamana
suatu ketika diperlukan,memperlicin permohonan kalau suatu waktu diajukan,mempermudah
pemecahan masalah jika suatu asat terjadi salah pengertian.
d.
Hubungan dengan media massa
Maknanya
adalah terbinanya hubungan kahumas dengan orang-orang media massa,seperti
redaktur surat kabar dan majalah,wartawan televisi dan radio atau reporter
televisi.Kahumas perlu membina hubungan yang akrab dengan media massa agar
segala sesuatu yang menyangkut penyebaran informasi kepada public ekstern
berjalan lancar.Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa
itu,khususnya pembinaan hubungan dengan pers perlu mendapat perhatian istimewa
karena pers terutama menyiarkan berita sedangkan media elektronik biasanya
menyiarkan hiburan.
Pers khususnya danmedia massa umumnya dapat dimanfaatkan
oleh kahumas dengan berbagai cara antara lain dengan :
- Jumpa
pers (Press Conference)
- Wisata
pers (Press Tour)
- Siaran pers (Press Release) :Siaran pers mencakup
publistas amat penting dalam kehumasan karena informasi diseberluaskan
oleh media massa tanpa membayar sama sekali.
- Periklanan
(Advertising) :Kehumas perlu membayar jika memasang iklan.
Sikap
kahumas yang menunjukkan rasa simpati dam empati kepada insane-insan media
dengan menyentuh manusiawinya akan membuat kedua pihak menjadi akrab yang pada
gilirannya akan menimbulkan keuntungan pada organisasi yang diwakili kahumas
itu.
C.
Ruang Lingkup Humas
1.
Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak
bdersifat politis. Bagian humas di pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan
atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka memberi informasi secara
teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi
serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala
sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar humas
pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dam
saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi
atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang
dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.
Tugas pemerintah memang sangat berat ,
sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai public dengan kepentingan
yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas pula dari
“karakteristik”yang melekat dalam setiap program pemerintah antara lain sbb :
1.
Program pemerintah ditujukan untuk
masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan
yang beragam.
2. Seringkali
hasilnya abstrak,yang sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun
karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3. Progaram
pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers,
LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran
masyarakatmengenai permasalahan mereka.
Karakterstik itulah yang dapat
dijadikan latar belakang mengapa humas pemerintahan perlu diterapkan dan
dikembangkan secara professional.Namun tugas yang berat tersebut ternyata masih
ditambah dengan hambatan penerapan humas yang ideal di pemerintahan.
Dengan demikian,ada dua sisi yang melatar belakangi
perkembangan humas pemerintahan
- Sisi
pentingnya humas bagi pemerintahan
- Hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh humas pemerintahan.
2.Humas Industri dan bisnis
Kesadaran masyarakat tentang pengaruh
keputusan industri dan bisnis terhadap hal-hal di atas dan masyarakat sebagai
sasaran market industri dan bisnis di sisi yang lain, menimbulkan kesadaran
kalangan industri dan bisnis untuk memperhatikan dan melibatkan peranan masyarakat
terhadap keputusan mereka. Sehingga ada hibungan timbal balik yang merupakan
ciri dan konsep humas. Mereka berdua pada akhirnya memiliki kesadaran dan
tanggungjawab dalam memelihara ketertiban, pertahanan, konservasi alam dan
ekonomi. Dari sisi manajemen (perusahaan),hal ni memerlukan perhatian yanh
lebih untuksenantiasa memberitahu masyarakat terhadap
masalah-masalah,alasan-alasan dan pembenaran atas keputusan-keputusan
manajemen. Sebaliknya, mereka juga harus mengetahui lebih banyak tentang masyarakat
dam kepentingan mereka atau kepentingan golongan –golonagn khusus, yakni yang
dapat mempengaruhi dampak terhadap industri dan bisnis.
Latar belakang diatas turut pula
mempengaruhi berkembangnya humas industridan bisnis. Beberapa penerapan humas dalam
industri dan bisnis meliputi : hubungan dengan pelanggan dan peran humas
terhadap marketinh yang pada akhirnya melahirkan terapan marketing PR hubungan
dengan pemegang saham, hubungan dengan pers, bantuan untuk merekrut pegawai
baru, hubungan dengan komunitas, hubungan dengan perusahaan/organisasi lain,
hubungan dengan pemerintahan.
3.Humas
Sosial
a.Humas
penegak hukum
Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalm kepolisian
karena kepolisian telah menjadi perhatian masyarakat dalm hubungannya terhadap
kelompok minoritas, hak warga Negara, penyalahgunaan obat bius, kejahatan,
ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai hasilnya banyak golongan penegak hokum
merasa perlu untuk membentuk grup-grup penasihat warga Negara dan merangkap
sebagai pejabat humas untuk bekerjasama dengan mereka dan para media massa. Singkatnya,
penegak hokum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya
mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.
b.Humas Profesi
Maksud penerapannya adalah untuk
mendapat pengakuan dan keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang telah
mereka lakukan bagi kepentingan umum. Kampanye kesehatan,sadar hokum,mass
information,prrengumpulan dan, publikasi perkembangan teknologi kedokteran dan
terobosan-terobosan baru hasil penelitian, pengalaman dramatisdalam mencari
berita,produksi dan pemutaran film-film profesi adalah contoh penerapan humas
profesi dokter, pengacara, waatawan, artis dan sebagainya.
c.Humas Organisasi Sukarela
Peranannya untuk merancang suatu
program humas yang progresif, termasuk di dalamnya mengadakan hubungan dengan
pers.
d.Humas organisasi Internasional
Lahirnya humas Internasional disebabkan
oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya
perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, tukar-menukar di bidang
pendidikan dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau
hubungan antarnegara.Dengan demikian, untuk memelihara hubungan yang baik
antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang peranan penting.
Suatu contoh penerapan humas
internasional selain hubungan antarnegara adalah adanya konfrensi tingkat dunia
yang dihadiri oleh banyak negara.Humas organisasi internasional menghadapi
problema yang sama denagn organisasi lainnya,namun medannya jauh lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations.
Bandung : Penerbitan PT. Citra Aditya Bakti
Kusunastuti,Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas . Jakarta
: Ghalia Indonesia
http:// peran kerja humas.com/
http://adimarhaen.multiply.com/journal/item/23/Ruang_Publik_Politis_Komunikasi_Politis_dalam_Masyarakat_Majemuk
www. Public relations.com